DILI, 01 oktober 2021 (TATOLI)– Sekretariat Negara urusan Komunikasi Sosial (SEKOMS) meluncurkan rencana pendirian pusat media kotamadya tahun 2021 hingga 2023. Pusat media tersebut akan menjamin peliputan dan informasi sampai ke seluruh pelosok masyarakat di Timor-Leste (TL).
Sekretaris Negara urusan Komunikasi Sosial, Mericio Juvinal Akara mengatakan pemerintah ingin meningkatkan eksistensi media di kotamadya agar mengikuti rencana desentralisasi dimana pusat media tersebut tidak harus bergantung pada media nasional.
“Kita ingin setiap kotamadya memiliki media sendiri agar tidak tergantung pada media nasional. Mereka bisa memiliki media dan wartawannya sendiri agar bisa meliput di daerah terpencil. Kepentingan lainnya, pada 2023 harus ada 70% di seluruh kotamadya sudah bisa mengakses informasi berita,” jelas Mericio di Hotel Timor, Dili, jumat ini.
Usai peluncuran tersebut SEKOMS juga melakukan seminar nasional bersama dengan perwakilan media nasional dan otoritas kotamadya yang akan mendiskusikan tentang rencana pendirian pusat media kotamadya.
“Hari ini ada dua aktivitas. Pertama kita meluncurkan politik media kotamadya yang baru direncanakan, dan sudah ada master plan dengan membuat sebuah buku serta mengundang ketua otoritas dari kotamadya dan dari media nasional untuk bersama memberikan masukan tentang pentingnya eksistensi media kotamadya,” ungkapnya.
Dijelaskan, rencana pendirian pusat kotamadya ini akan dipilih empat kotamadya sebagai program percontohan seperti Bobonaro, Lautem, Aileu dan Manufahi. Diharapkan, kedepannya setiap kotamadya bisa memiliki portal sendiri untuk menginformasikan apa saja yang ada dan berkembang di setiap kotamadya.
Sementara itu, Ketua Otoritas Kotamadya Manufahi, Arantes Isaac Sarmento mengapresiasi rencana pemerintah mengembangkan media di tingkat kotamadya yang akan mempromosikan budaya dan keragaman dari berbagai kotamadya secara lengkap.
“Ini sangat baik agar membantu kotamadya dalam menginformasikan tentang berbagai kegiatan yang dilakukan di dalam kotamadya. Media sangat penting dalam pembangunan negara. Untuk itu, diperlukan media untuk mentransmisikan apa yang sudah dilakukan agar masyarakat bisa mengetahui lebih banyak informasi,” kata Arantes.
Selain itu, Ketua Otoritas Kotamadya Aileu, Abel da Conceição menyarankan agar pemerintah jangan mendirikan media di kotamadya, namun mengembangkan radio komunitas yang sudah ada di setiap kotamadya agar tidak menjadi program ganda.
“Kita sudah memiliki radio komunitas. Pusat media bisa didirikan namun untuk sumber daya maka kita perlu mengembangkan radio komunitas yang sudah ada agar tidak terlalu banyak media didirikan negara. Saya tidak menyebutkan mengenai media swasta. Tetapi, ini tentang media yang dibangun negara,” kata Abel saat menjadi panelis dalam seminar media kotamadya.
Media nasional yang hadir dalam seminar tersebut terdiri dari, RTTL, EP, ANTIL – TATOLI, Lafaek News, Radio Komunitas, GMN TV, Tempo Timor, Dili Post, Bussines Timor dan lainnya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz