DILI, 27 september 2021 (TATOLI)—Parlamen Nasional (PN) menyetujui ungkapan belasungkawa (voto pesar-Akronim Portugis) atas wafatnya mantan Komandan Angkatan Bersenjata untuk Pembebasan Nasional Timor-Leste (FALINTIL), Ma’Huno Bulerek Karathayan, mengingat kontribusinya pada Timor-Leste (TL) memperoleh kemerdekaan.
Proses pemungutan suara di PN, dengan 53 suara setuju dan tidak ada suara yang menentang dan abstain.
“PN memberikan suara bulat dengan menyetujui No. 27/V tentang wafatnya mantan Komandan, Ma’Huno Bulerek Karathayan,” kata Ketua PN, Aniceto Guterres usai pemungutan suara lewat sidang pleno di PN, Dili, senin ini.
Berita terkait : Komandan Ma’huno wafat, TL berkabung tiga hari
Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi Partai CNRT, Virgínia Ana Belo, mengatakan almarhum selaku pendiri Partai CNRT, dan menjadi Wakil Ketua pertama.
“Fraksi CNRT memberikan penghormatan terakhir dan belasungkawa kepada keluarga, terutama istrinya, Maria Terezinha Viegas dan anak-anaknya,” tuturnya.
Berita terkait : Komandan Ma’Huno wafat, Presiden Lú Olo sampaikan belasungkawa
Begitu juga, Wakil Ketua Fraksi FRETILIN, Francisco Miranda Branco, menyebutkan fraksinya memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin nasional dan komandan perlawanan.
Sedangkan, anggota PN dari Fraksi PLP, Maria Angelina Freitas mengatakan almarhum adalah seorang pemimpin yang luar biasa jasanya.
“Dia adalah seorang pemimpin yang berkontribusi pada perjuangan pembebasan dan sosok unik dalam sejarah TL. Meskipun beliau sudah tidak lagi bersama kami, tapi kami percaya bahwa jiwanya akan selalu bersama kami”, katanya.
Anggota PN dari Fraksi Partai Demokrat (PD), António da Conceição meminta kepada semua orang untuk terus mensosialisasikan karya dan kenangan almarhum kepada seluruh masyakarat.
“Kami mengucapkan selamat jalan kepada komandan kami Ma’Huno. Pada kesempatan ini, kami partai PD mulai dari pemimpin dan aktivis di seluruh wilayah menyampaikan belasungkawa yang tulus dan mendalam kepada keluarga, terutama kepada istri almarhum, Maria Terezinha Viegas dan anak-anaknya”, katanya.
Sebelumnya, Perdana Menteri, Taur Matan Ruak, mengatakan, TL kehilangan Pahlawan Nasional dan Pendiri negara Republik Demokratik TL.
“Kontribusinya yang besar dalam perjuangan untuk penentuan nasib sendiri, hingga TL mendapatkan kemerdekaan. Untuk itu, mari kita mengheningkan cipta sejenak untuk mendiang Ma’Huno dan para martir lainnya. Kami berdoa semoga Tuhan memberikan mereka tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” katanya.
Ma’Huno Bulerek Karathayano, lahir 14 April 1949, memainkan peran penting dalam proses reorganisasi perlawanan, dimulai pada 3 Maret 1981.
Dia adalah Sekretaris Dewan Direksi FRETILIN dan memimpin FALINTIL setelah penangkapan Panglimanya, Kay Rala Xanana Gusmão, pada November 1992, posisi itu dia pegang sampai April 1993, ketika dia juga ditangkap.
Pada 2017, Ma’Huno Bulerek Karathayano terpilih sebagai Wakil Ketua partai CNRT. Pada tahun 2018, komandan Ma’Huno dianugerahi penghargaan dengan nama ‘Ordem de Timor-Leste’ yang diberikan Presiden Republik.
Sementara itu, atas kontribusinya dalam perjuangan pembebasan nasional, pada 2006, almarhum juga sudah menerima penghargaan dengan nama ‘Ordem da Guerrilha’ dan ‘Ordem Dom Boaventura’.
Reporter: Domingos Piedade Freitas
Editor : Maria Auxiliadora (penerjemah: Armandina Moniz)