DILI, 25 september 2021 (TATOLI) – Program Pangan Dunia (WFP) dan Noble Peace Center di Oslo, Norwegia, menggelar Konferensi Fix The Food untuk mempertemukan para Peraih Hadiah Nobel Perdamaian, perwakilan dari negara-negara anggota dan organisasi internasional, praktisi, dan aktivis dengan tujuan membahas peranan ketahanan pangan sebagai jalan menuju masyarakat yang damai dan stabil.
“Kami melihat hadiah perdamaian yang mulia lebih dari sekadar ucapan terima kasih. Kami melihatnya sebagai ajakan untuk bertindak. Itu sebabnya WFP bekerja untuk memperkuat sistem pangan mendukung pola makan sehat bagi semua orang, terutama masyarakat rentan di seluruh dunia,” kata Direktur WFP, David Muldrow Beasley dalam Konferensi Fix The Food yang diadakan secara online di Oslo, Norwegia, jumat.
Melalui siaran pers resmi yang diakses Tatoli, menyebutkan, kontribusi dari Penerima Hadiah Nobel Perdamaian sangat penting bagi gerakan global untuk mengakhiri kelaparan dan membangun dunia yang lebih damai. WFP bekerja di lebih dari 80 negara untuk membawa makanan yang menyelamatkan jiwa bagi orang-orang, yang hidupnya terbalik karena konflik, atau menjadi miskin karena bencana alam.
“WFP juga membantu individu dan komunitas untuk menemukan solusi yang mengubah hidup sehingga mereka dapat membangun masa depan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka,” kata Beasley.
Ia menambahakan, pekerjaan mereka dengan petani kecil adalah contoh fantastis dari pendekatan dan tindakan ini. Di negara berkembang, misalnya, petani kecil menghasilkan sekitar 90 persen dari konsumsi makanan dan mempekerjakan sekitar 2/3 dari populasi.
Ketika WFP menjalankan Program Kehilangan Pascapanen, memberi petani fasilitas penyimpanan untuk memastikan hasil panen mereka tidak rusak sebelum bisa dijual. WFP bekerja dengan koperasi petani, membantu mereka memiliki akses ke alat pertanian dan teknik yang mereka butuhkan untuk menanam pangan secara komersial.
Pada saat yang sama, Peraih Nobel Perdamaian, José Ramos-Horta memuji WFP atas kerja tak kenal lelahnya dalam membantu populasi yang membutuhkan.
“Saya memuji kerja WFP karena luar biasa apa yang dilakukan WFP di negara saya. WFP sangat dinamis dan energik ,” kata Horta.
“Saya adalah mantan wakil khusus Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di Guinea-Bissau, dan saya sering bepergian ke tempat-tempat terpencil di negara itu, dan saya melihat program WFP. Tidak ada orang lain di sana, dan itu adalah program WFP, yang benar-benar mengejutkan saya. Saya terkesan dengan kehadiran program WFP di tempat terpencil di negara itu. Itulah yang membuat perbedaan. PBB harus bersama rakyat, dan tidak hanya di perkotaan,” ujarnya.
Konferensi perdamaian Fix the Food diselenggarakan bersama antara Nobel Peace Center di Oslo dan Program Pangan Dunia (WFP), berlangsung pada jumat dari pukul 09:00-12:00 waktu Norwegia. Fix the Food adalah acara terakhir dalam seri Exploring the Nobel Peace Prize 2020.
Fix the Food adalah acara hybrid setengah hari, dengan kehadiran fisik penonton sebanyak 50 orang karena pembatasan Covid-19 untuk Oslo. Pemirsa global, diundang secara luas dengan mengikuti zoom streaming langsung.
Reporter : Cidalia Fatima
Editor : Armandina Moniz