DILI, 21 september 2021 (TATOLI)— Sekretaris Jenderal PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), António Guterres mendesak semua negara bersatu menyelamatkan umat manusia dari kebencian, perpecahan, konflik dan ketidakpercayaan. Seruan tersebut disampaikan pada peringatan Hari Perdamaian Internasional ke-40.
Berdasarkan siaran pers yang diakes Tatoli, menyebutkan Sekjen PBB menyatakan perayaan Hari Perdamaian Internasional ke-40, diselenggarakan pada saat semua umat manusia berada dalam krisis. Karena, Covid‑19 telah merenggut lebih dari 4 juta nyawa dan terus bertambah. Pandemi telah menghancurkan ekonomi rumah tangga dan nasional. Konflik semakin tidak terkendali. Ketimpangan dan kemiskinan semakin meningkat.
Dunia menghadapi keadaan darurat karena planet dalam perubahan iklim. Setiap krisis mengancam untuk memisahkan umat manusia pada saat semua orang membutuhkan solidaritas lebih dari sebelumnya. Dunia ini menghadapi pilihan yang sulit yaitu perdamaian atau bahaya abadi.
“Kita harus memilih perdamaian. Ini adalah satu-satunya pilihan untuk memperbaiki dunia kita yang rusak. Kami menyerukan para pejuang di seluruh dunia untuk meletakkan senjata mereka dan merayakan hari gencatan senjata global. Kita perlu fokus memerangi Covid-19,” ungkap Sekjen PBB.
“Kita membutuhkan solidaritas untuk mengakhiri pandemi ini, segera mengirimkan vaksin dan perawatan menyelamatkan jiwa dan mendukung negara-negara menuju pemulihan di masa depan. Kita perlu mengintensifkan pekerjaan untuk mengurangi ketidaksetaraan dan mengakhiri kemiskinan. Kita membutuhkan rencana aksi global yang berani untuk menyembuhkan planet dan melakukan transisi ke ekonomi hijau,” tuturnya.
Dia mengatakan, perdamaian dan kemajuan bergantung pada kebersamaan sebagai keluarga manusia, bersatu dalam komitmen untuk membangun dunia yang lebih baik dan lebih cerah. “Kita tidak bisa membiarkan masa depan kita digerogoti oleh kebencian, perpecahan, konflik dan ketidakpercayaan,” ucapnya.
Menurutnya, sudah waktunya untuk membangun kembali dunia ini. Berdamai dengan alam dan sesama. Saling mengangkat, bukannya saling menjatuhkan. Dan untuk menghidupkan, akhirnya, pada janji dan potensi kemanusiaan yang sebenarnya.
“Di Hari Perdamaian Internasional ini, mari kita berkomitmen kembali satu sama lain. Mari berkomitmen kembali untuk yang terbaik,” tuturnya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz