iklan

POLITIK, KESEHATAN, DILI

UNDP-KPU-STAE diskusi persiapan Pilpres pada masa  pandemi

UNDP-KPU-STAE diskusi persiapan Pilpres pada masa  pandemi

UNDP, STAE dan KPU melakukan diskusi bersama tentang persiapan pemilihan presiden (Pilpres) selama masa pandemi pada 2022, di Suai Room, Timor Plaza, Dili, kamis (19/09). Foto TATOLI/Egas Cristóvão

DILI, 16 september 2021 (TATOLI)– Program Pembangunan PBB (UNDP), Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Sekretariat Teknik Penyelenggara Pemilu (STAE) melakukan diskusi bersama mengenai  persiapan pemilihan presiden  (Pilpres) selama masa pandemi pada 2022.

Perwakilan UNDP di Timor-Leste, Lazima Onta Bhatta menjelaskan diskusi ini penting untuk memberikan   feedback agar membantu Timor-Leste (TL) dalam persiapan Pilpres pada 2022 dan bagaimana mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak memberi dampak pada masyarakat.

“Saya sangat menghargai upaya pemerintah untuk pandemi ini.  Tahun ini pada september kita  telah ditantang  dengan kenaikan jumlah kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 dan angka kematian. Begitu juga pada virus varian Delta yang sangat mengancam masyakarat.  Jadi, pertemuan ini dilakukan agar bisa membicarakan mengenai ketahanan Covid dan pemilu yang berisiko bagi kesehatan dan penduduk,” ungkap Lazima dalam pidatonya  di Suai Room, Timor Plaza, Dili, kamis ini.

Disebutkan, dengan pendanaan dari pemerintah Jepang sebesar $4 juta, UNDP dan pemerintah TL, maka  meluncurkan proyek dukungan pemilihan baru yang disebut  A Covid Resilient Election for TL.

Dalam diskusi tersebut, UNDP pun menghadirkan pakar dari IDEA (Institute of Democracy and Electoral Asistance), Michael Maley untuk melakukan presentasi tentang “A Covid-Resilent Presedential Election for Timor-Leste in 2022, Key Issues for Early Resolution“.

Lazima mengungkapkan, setelah workshop ini UNDP akan menyiapkan manual dan pelatihan yang akan diluncurkan guna  mempersiapkan diri untuk Pilpres.

Sementara itu, Ketua KPU, José Agostinho da Costa Belo Pereira menjelaskan, pihaknya sudah melakukan banyak studi dan akan mencari cara agar tetap melakukan pemilihan meskipun dalam situasi pandemi. CNE dan STAE akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk bersama melihat kemungkinan yang lainnya karena para  pemilu ini  mematuhi protokol kesehatan.

“Melalui rapat yang kami lakukan dengan masyarakat maioritas  ingin dan sangat antusias mengikuti pemilihan. Untuk itu, 800.000 pemilih ini kami percaya bisa berpartisipasi,” ungkapnya.

Dilain pihak, Direktur STAE, Acilino Manuel Branco menghargai presentasi yang telah diberikan oleh IADE. Karena, presentasi tersebut memberikan penjelasan detail mengenai latar belakang tantangan Covid dalam pemilu hingga proses pemungutan suara di dalam negeri dan luar negeri.

Reporter : Cidalia Fàtima

Editor    : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!