DILI, 28 juli 2021 (TATOLI) – Organisasi La’o Hamutuk meminta pemerintah dan mitra pembangunan di Timor-Leste (TL) untuk lebih aktif mengembangkan semu sektor produktif, seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, sumber daya manusia dan lainnya untuk menjamin masa depan bangsa.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Tatoli, dari organisasi La’o Hamutuk menyebutkan pihaknya mengapresiasi pertemuan tahunan antara pemerintah dan mitranya ( Timor-Leste Development Partners Meeting-TLDPM) di Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama, Pantai Kelapa.
Berita terkait: Pemerintah dan mitra pembangunan di TL gelar konferensi tahunan
“Kami mengapresiasi Kementerian Keuangan yang menyelenggarakan pertemuan mitra pembangunan TL, yang merupakan kesempatan untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi antara Pemerintah, mitra pembangunan, dan masyarakat sipil,” tulis siaran pers itu.
Siaran pers itu menyebutkan, La’o Hamutuk telah mengadvokasi pemerintah dan mitra pembangunan untuk menggunakan dana dari kekayaan minyak dan gas untuk kebijakan yang produktif dan berkelanjutan guna membangun sumber daya manusia. Dengan demikian, dapat memperkuat ekonomi, mengatasi masalah struktural yang menghambat kesejahteraan penduduk.
Dalam siaran pers itu disebutkan, pemerintah sendiri mengakui, dana minyak dan gas bisa habis dalam sepuluh tahun. TL belum mengidentifikasi atau mengembangkan kegiatan ekonomi berkelanjutan yang dapat menggantikan sektor minyak dan gas dari Bayu-Undan. TL mungkin tidak mampu membayar layanan dasar, termasuk kesehatan dan pendidikan, setelah dana perminyakan habis.
“Kami hanya memiliki beberapa tahun lagi untuk meningkatkan layanan dasar ini, dan kami meminta mitra pembangunan untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk menggunakan waktu yang tersisa ini secara efisien guna membangun layanan pendidikan dasar, kesehatan, dan air untuk memastikan bahwa kami dapat memenuhi kebutuhan penting bahkan setelah sumber daya keuangan pemerintah menurun,” jelas La’o Hamutuk dalam siaran pers itu.
Dengan sumber daya keuangan yang terbatas di masa depan, akan sulit bagi TL untuk membayar utang. Pihaknya, terus mendorong mitra pembangunan untuk mempertimbangkan implikasi penuh dari utang sebelum pemerintah melanjutkan proyek yang dibiayai dengan pinjaman.
Berita terkait : Timor-Leste bersama para mitra meluncurkan program “Hamutuk Serbí Komunidade”
“Kami menghargai bantuan yang telah diberikan oleh mitra pembangunan kepada TL. Pertemuan itu adalah ruang untuk merefleksikan arah program pembangunan, dan membantu program dan intervensi tersebut menjadi lebih adil, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan rakyat TL,” tulis Lao Hamutuk dalam siaran persnya.
Situasi yang dihadapi TL dan prioritas pembangunan keuangan Negara, sebagian besar dana bersumber dari minyak dan gas. Lapangan Bayu-Undan mencapai puncak produksi antara tahun 2011 dan 2013 dan terus menurun sejak saat itu. Hari ini, produksi hampir berakhir.
Dana perminyakan diinvestasikan di pasar keuangan internasional, dan merupakan sumber utama uang untuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Penarikan dari dana perminyakan memungkinkan kita untuk menggunakan kekayaan kita yang terbatas untuk memperkuat sumber daya manusia dan sektor produktif. Berdasarkan studi dan analisis yang cermat, dan dengan demikian untuk membangun landasan keuangan bagi ekonomi, kegiatan dan program negara,” tulis mereka.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz