DILI, 03 juni 2021 ( TATOLI) – Direktur Sekretaris Negara urusan Pelatihan Professional dan Ketenagakerjaan (singkatan tetum SEFOPE), Paulo Alves mengatakan, selama dua tahun ini pengiriman tenaga kerja Timor-Leste ke Korea Selatan menurun akibat pandemi COVID-19.
“Kita mendapatkan keterlambatan selama dua tahun dari 2020 sampai sekarang, karena tawaran dari Korea Selatan begitu besar namun pada saat itu Korea sendiri menjadi negara kedua yang paling parah dalam krisis pandemi, untuk itu Timor-Leste memilih untuk Lock down,” Paul Alves menjelaskan kepada wartawan di Employment Permit System (EPS) pusat Bekora, kamis ini.
Menurutnya, angka tenaga kerja yang diajukan oleh pemerintah Korea Selatan setiap tahun lebih dari 400 orang, namun untuk saat ini pemerintah hanya bisa mengupayakan sampai 100 pekerja.
Paul pun berterimakasih kepada Pemerintah Korea karena masih memberikan peluang untuk Timor-Leste, karena menurut laporan dari 16 negara hanya enam negara yang diperbolehkan untuk mengirim tenaga kerjanya ke Korea.
Program pengiriman ketenagakerjaan dari Timor-Leste untuk Korea Selatan sudah berlansung sejak 2009 dan sampai saat ini sudah terdaftar 3.636 yang bekerja di Korea Selatan, dari angka tersebut 803 pekerja sudah kembali ke Timor-Leste.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz