iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

PBB tegaskan kebutuhan Penjaga Perdamaian masa depan di tengah krisis global

PBB tegaskan kebutuhan Penjaga Perdamaian masa depan di tengah krisis global

Pasukan Penjaga Perdamaian PBB yang menjalankan misi perdamaian dan pembangunan di Timor-Leste pada tahun 1999. Foto spesial

DILI, 29 Mei 2025 (TATOLI)— Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, menegaskan pentingnya memperlengkapi pasukan penjaga perdamaian secara penuh untuk menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.

Pernyataan ini disampaikan dalam rangka memperingati Hari Internasional Penjaga Perdamaian PBB yang jatuh pada tanggal 29 Mei yang diakses TATOLI dalam laman resmi PBB.

Dalam pesannya, António Guterres memuji keberanian dan dedikasi para penjaga perdamaian yang terus berjuang di berbagai wilayah konflik paling menantang di dunia.

Ia mengingat kembali pengorbanan lebih dari 4.400 penjaga perdamaian yang gugur dalam menjalankan tugas, termasuk 57 jiwa yang hilang pada tahun 2024.

“Pasukan penjaga perdamaian menghadapi situasi yang semakin kompleks di dunia yang semakin kompleks,” kata António Guterres.

Ia menyoroti berbagai ancaman yang dihadapi, seperti polarisasi global, terorisme, misinformasi mematikan, hingga tantangan lintas batas seperti krisis iklim dan kejahatan transnasional.

Sekretaris Jenderal PBB menekankan bahwa sangat penting bagi penjaga perdamaian untuk dilengkapi dengan sumber daya, mandat yang jelas, dan strategi yang tepat agar dapat menjalankan tugas mereka secara efektif. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama PBB dan negara-negara anggotanya.

Adopsi Pakta untuk Masa Depan pada tahun lalu menjadi pijakan utama untuk menyesuaikan operasi penjaga perdamaian dengan realitas dunia yang berubah cepat. Pakta ini membuka peluang untuk mengevaluasi keberhasilan dan hambatan dalam operasi perdamaian, serta mendesain model baru yang berfokus pada solusi politik, sumber daya memadai, dan mandat yang realistis.

“Langkah pertama, meninjau operasi perdamaian kita yang sedang berlangsung. Bersama-sama, kita akan terus mendorong upaya ini maju,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa saat ini dunia membutuhkan PBB lebih dari sebelumnya, dan PBB membutuhkan pasukan penjaga perdamaian yang siap menghadapi tantangan kini dan masa depan.

Pasukan Penjaga Perdamaian PBB adalah operasi yang melibatkan personel militer, polisi, dan sipil dari berbagai negara, dikerahkan untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Operasi ini membantu negara-negara yang dilanda konflik menciptakan kondisi untuk perdamaian yang berkelanjutan.

Konsep ini dimulai pada tahun 1948 dengan pengerahan pengamat di Timur Tengah untuk memantau gencatan senjata selama Perang Arab-Israel.

PBB sendiri telah terlibat aktif dalam pemeliharaan perdamaian dan pembangunan di Timor-Leste sejak 1999, membantu negara tersebut melewati masa transisi penuh tantangan menuju kemerdekaan dan stabilitas.

Beberapa misi penting yang dijalankan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Timor-Leste antara lain:

  1. UNAMET – United Nations Mission in East Timor (1999): Menyelenggarakan referendum penentuan nasib sendiri
  1. UNTAET – United Nations Transitional Administration in East Timor (1999-2002): Menjalankan pemerintahan transisi selama menuju kemerdekaan
  1. UNMISET – United Nations Mission of Support in East Timor (2002-2005): Memberikan dukungan bagi negara baru merdeka
  1. UNOTIL – United Nations Office in Timor-Leste (2005-2006): Mendukung pengembangan lembaga negara dan kepolisian
  1. UNMIT – United Nations Integrated Mission in Timor-Leste (2006-2012): Misi terpadu yang mendukung rekonsiliasi nasional dan keamanan publik

Keberhasilan misi-misi ini membantu memulihkan keamanan, membangun kapasitas kelembagaan, serta mempromosikan hak asasi manusia di Timor-Leste.

Keberhasilan misi penjaga perdamaian PBB di Timor-Leste dianggap sebagai salah satu model terbaik dalam sejarah PBB. Pengalaman ini kini menjadi rujukan bagi upaya pemeliharaan perdamaian di negara lain.

Selain itu, Timor-Leste kini juga menjadi kontributor pasukan penjaga perdamaian PBB, mengirim personel ke berbagai operasi di Kosovo, Lebanon, dan Sudan Selatan. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!