iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Xanana akui Paus Fransiskus wariskan semangat persaudaraan, harapan, dan keadilan untuk dunia

Xanana akui Paus Fransiskus wariskan semangat persaudaraan, harapan, dan keadilan untuk dunia

Perwakilan Khusus Presiden Republik Timor-Leste, Kay Rala Xanana Gusmão dari Timor-Leste bertemu Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus di Vatikan, kamis (25/08/2022). Foto Vatikan News

DILI, 25 April 2025 (TATOLI) Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão menyoroti kepemimpinan moral Paus Fransiskus yang tak hanya menyentuh hati umat Katolik, namun juga membawa harapan dan keteladanan bagi seluruh umat manusia, tanpa memandang latar belakang kepercayaan.

Hal ini ditegaskannya dalam sebuah sesi khusus Parlemen Nasional Timor-Leste yang penuh khidmat. Sesi ini digelar untuk mengenang kepemimpinan dan warisan moral serta spiritual Paus Fransiskus yang baru saja wafat.

Perdana Menteri mengutip ensiklik Laudato Si’, seraya menekankan nilai universal dari pesan Paus Fransiskus: “Tidak ada satu hal pun di dunia ini yang acuh tak acuh terhadap kita.” Ia menyatakan bahwa kutipan tersebut merefleksikan keaslian dan kebesaran hati Paus, serta menggambarkan semangat yang dijalankannya selama masa kepausan.

“Di tengah dunia yang penuh dengan ketidakpedulian global ini, Paus Fransiskus telah menyerukan terciptanya dunia yang lebih damai dan adil,” ujarnya, seraya menyoroti dedikasi Paus terhadap persaudaraan lintas batas, keberagaman, dan inklusivitas.

Berita terkait : PM Xanana kenang Paus Fransiskus sebagai sosok teladan bagi semua orang

Xanana mengajak seluruh masyarakat Timor-Leste untuk menjadikan momen berkabung ini sebagai waktu refleksi terhadap warisan spiritual Paus dan meminta rakyat untuk melanjutkan perjuangan menuju dunia yang lebih adil, penuh toleransi dan persaudaraan sebagai cita-cita yang terus diperjuangkan oleh Paus Fransiskus selama hidupnya.

Ia juga menekankan pentingnya ensiklik Laudato Si’ yang menjadi salah satu tonggak utama kepausan Paus Fransiskus, terutama dalam menyerukan tanggung jawab terhadap lingkungan dan penerapan konsep “ekologi integral” dalam kebijakan publik.

Menurutnya prinsip-prinsip tersebut relevan dan menjadi inspirasi penting bagi para pembuat kebijakan, termasuk di Timor-Leste.

Tidak hanya itu, Perdana Menteri juga menyinggung Deklarasi Persaudaraan Manusia, sebuah dokumen monumental yang ditandatangani Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar pada tahun 2019. Dokumen ini, menurutnya, menunjukkan pentingnya dialog antaragama dan budaya, serta menjadi dasar kuat untuk membangun perdamaian dunia.

“Timor-Leste mendukung persatuan dan nilai-nilai perdamaian, juga antaragama, yang sangat penting untuk mengakhiri kekerasan dan perang yang melanda dunia,” tegasnya.

Perdana Menteri menyampaikan belasungkawa mendalam kepada Gereja Katolik, Dewan Kardinal, serta seluruh umat Katolik di seluruh dunia. Ia juga mengenang dengan haru kunjungan Paus Fransiskus ke Dili pada September tahun lalu, yang disebutnya sebagai momen bersejarah penuh sukacita dan inspirasi bagi bangsa Timor-Leste.

“Saya yakin bahwa kenangan dan ajaran Paus akan terus menginspirasi kita, tidak hanya di masa duka ini, tetapi selamanya,” ucapnya.

Sesi khusus ini menjadi penanda duka cita nasional atas wafatnya seorang pemimpin spiritual dunia yang meninggalkan warisan besar: cinta kasih universal, kepedulian terhadap lingkungan, dan tekad membangun dunia yang damai dan bersaudara.

Reporter     : Cidalia Fátima

Editor          : Julia Chatarina

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!