iklan

EKONOMI, HEADLINE

BCTL ungkap empat faktor perlambat sektor hipotek di Timor-Leste

BCTL ungkap empat faktor perlambat sektor hipotek di Timor-Leste

Gubernur Bank Sentral Timor-Leste (BCTL –portugis), Helder Lopes. Foto Tatoli/Egas Cristóvão

DILI, 06 Maret 2025 (TATOLI)— Gubernur Bank Sentral Timor-Leste (BCTL –portugis), Helder Lopes dalam Forum Pengembangan Pasar Perumahan Timor-Leste 2025 mengatakan ada empat faktor yang memperlambat sektor hipotek di Timor-Leste.

Hipotek adalah jenis pinjaman yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan kepada seseorang untuk membeli properti, seperti rumah atau tanah. Dalam hipotek, properti tersebut menjadi jaminan atau agunan bagi pinjaman tersebut. Jika peminjam gagal membayar pinjaman sesuai kesepakatan, bank berhak menyita properti tersebut untuk menutupi utang.

Gubernur Helder mengatakan perumahan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap keluarga dan memberikan keamanan, stabilitas, dan martabat bagi rakyat. Pada saat yang sama, sektor perumahan yang kuat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja, merangsang industri konstruksi, dan memperluas layanan keuangan.

“Disini pasar hipotek memainkan peran penting dalam membuat kepemilikan rumah menjadi lebih mudah diakses, memungkinkan keluarga untuk berinvestasi di masa depan sekaligus mendukung pembangunan nasional. Di banyak negara atau perekonomian, pembiayaan hipotek berfungsi sebagai pendorong utama inklusi keuangan dan kemajuan ekonomi,” ungkap Gubernur Helder Lopes dalam forum yang diadakan di Ruang Auditorium Kay Rala Xanana Gusmão Kementerian Keuangan, kamis ini.

Namun, beliau mengakui di Timor-Leste, pasar hipotek masih belum berkembang karena beberapa tantangan yang harus diatasi bersama oleh Pemerintah, industri keuangan, sektor swasta dan beberapa faktor telah berkontribusi terhadap lambatnya perkembangan sektor hipotek di Timor-Leste.

“Saya telah mengidentifikasi empat faktor. Pertama, akses terbatas ke keuangan yang terjangkau. Banyak keluarga Timor-Leste berjuang untuk memenuhi syarat untuk pinjaman rumah karena suku bunga pinjaman yang tinggi, persyaratan kredit yang ketat, dan minat keuangan yang terbatas. Oleh karena itu, memperluas akses keuangan akan menjadi penting untuk pengembangan pasar hipotek,” ungkapnya.

Tantangan kedua adalah hambatan regulasi dan hukum. Pasar hipotek yang berfungsi dengan baik memerlukan hak milik yang jelas, sistem pendaftaran tanah yang efisien, dan kerangka hukum yang kuat sehingga lembaga keuangan dapat memberikan pinjaman dengan percaya diri.

Tantangan ketiga adalah sektor keuangan yang belum berkembang, yang menjadi tanggung jawab semua di industri keuangan. Sektor perbankan di Timor-Leste masih berkembang, dengan opsi keuangan jangka panjang yang terbatas untuk perumahan. Mendorong bank dan lembaga keuangan untuk memperluas produk hipotek akan memerlukan instrumen keuangan yang inovatif dan mekanisme mitigasi risiko.

Tantangan keempat adalah stabilitas ekonomi makro dan kekhawatiran inflasi. Pinjaman hipotek yang berkelanjutan bergantung pada lingkungan ekonomi yang stabil. Inflasi yang tinggi dan ketidakpastian ekonomi dapat menghalangi peminjam dan pemberi pinjaman dari komitmen keuangan jangka panjang.

“Oleh karena itu, bersama-sama kita terus menjaga stabilitas ekonomi makro dan lingkungan inflasi yang rendah untuk memfasilitasi pengembangan pasar hipotek dan seluruh perekonomian Timor-Leste,” pintanya.

Bank Sentral Timor-Leste, bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga keuangan, berkomitmen untuk membangun fondasi yang kuat bagi pasar hipotek dengan menyoroti empat strategi utama seperti meningkatkan inklusi keuangan, memperkuat kerangka hukum dan peraturan, mendorong partisipasi bank dan inovasi produk serta menjajaki kemitraan publik-swasta. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!