iklan

POLITIK, HEADLINE

Aktifkan kembali Institut Diplomat, MNEC sedang menyusun kurikulum  

Aktifkan kembali Institut Diplomat, MNEC sedang menyusun kurikulum  

Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Bendito dos Santos Freitas. Foto Tatoli/Egas Cristóvão

DILI, 05 februari 2025 (TATOLI)– Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEC – portugis), Bendito dos Santos Freitas mengatakan, saat ini kementerian sedang  menyusun kurikulum sebelum mengaktifkan kembali Institut Diplomat.

“Institut Diplomat ini akan kembali diaktifkan, namu kami  akan menyusun kurikulumnya dan mempersiapkannya dengan lebih baik,” kata Menteri Bendito kepada TATOLI di kantor MNEC, Pantai Kelapa, Dili, selasa (04/02).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama (MNEK) Francisco Cepeda, mengatakan tahun ini, kementeriannya akan mengaktifkan kembali Institut Diplomat bagi seluruh pegawai MNEC.

Institut Diplomat yang telah ada sebelumnya, dengan menyediakan banyak pelatihan bagi diplomat baru, namun saat ini ditunda karena Kementerian sedang menyusun kurikulum.

Sebelumnya, pelatihan diberikan kepada peserta adalah seperti pelatihan Bahasa Inggris. Karena MNEC bekerja sama dengan Selandia Baru dan LELI (Lorosa’e English Language Institute).

Di Institut Diplomat, Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama juga melakukan penelitian, untuk mengirimkan diplomat guna mengikuti pelatihan di diaspora, seperti Australia, Selandia Baru, dan negara-negara di ASEAN.

Pada  tahun 2019 – 2021, dampak dari  wabah COVID-19, pelatihan bagi diplomat di Institut Diplomat Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama tidak berjalan maksimal. Namun, MNEC meneruskan pelatihan dengan  mengirimkan diplomat untuk mengikuti pelatihan di luar negeri.

Pelatihan untuk diplomat terbuka langsung untuk semua pegawai yang bekerja di Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama. Pada pelatihan ini, para pengajar dari luar negeri termasuk juga beberapa Direktur di Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama serta  beberapa Duta Besar yang memiliki pengalaman maksimal dalam hubungan diplomasi.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor    : Armandina Moniz

 

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!