DILI, 03 februari 2025 (TATOLI)—Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MTK-tetun) dan perusahaan konsorsium dari konsultan Bandara Jepang, senin ini, menandatangani kontrak jasa konsultasi dari Proyek Perbaikan Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato (AIPNL-tetun), Comoro.
Kontrak ini untuk mengakhiri desain terminal penumpang dari JICA, sebelum diberikan pada Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão.
Penandatanganan ini dilakukan antara Direktur Jenderal MTK, Constantino F. Soares bersama Team Leader dari perusahaan Konsorsium Konsultan Bandara Jepang seperti Ehira Architects and Engineers, Inc., Oriental Consultants Global Co., Ltd., dan Nipon Koei Co., Ltd., serta disaksikan lansung oleh Duta Besar Jepang untuk Timor-Leste, Tetsuya Kimura dan Menteri Miguel Marques Gonçalves Manetelu di kantor MTK.
Menteri Miguel mengatakan, penandatanganan kontrak ini untuk menyelesaikan ‘Desain Terperinci untuk Pembangunan Terminal Penumpang Bandara’ AIPNL yang anggarannya dari Pemerintah Jepang dalam bentuk hibah dan lainnya dari Pemerintah Timor-Leste.
“Penandatanganan kontrak ini tidak hanya melambangkan awal dari proses penyelesaian desain detail, namun juga sebagai konfirmasi keseriusan Pemerintah terhadap pembangunan Bandara. Rencana Pembangunan Strategis (PED 2011-2030), Bandara AIPNL merupakan infrastruktur dasar yang penting, selain Elektrifikasi Nasional, Jalan, Jembatan, Pelabuhan, Fiber Optik dan Proyek Tasi Mane,” kata Menteri Miguel di kantor MTK.
Berita terkait : Perluasan Bandara AIPNL, PM Xanana : Tunggu desain baru dengan anggaran jelas
Ia menegaskan, dengan ditandatanganinya kontrak ini, tim Konsultan, kontraktor Waskita Karya dengan dukungan Project Management Consultant (PMC), akan mengoordinasikan pekerjaan untuk menyelesaikan dua desain penting seperti Terminal Penumpang dan landasan pacu.
Sementara itu, MTK juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak dari Pemerintah Australia, untuk mematangkan pembahasan mengenai komponen lain yang terlibat dalam keseluruhan proses pembangunan.
“Terima kasih kepada Pemerintah Jepang, atas dukungan finansialnya melalui hibah dalam proses ini, dan terima kasih kepada JICA sebagai pelaksana dana yang selalu mendukung proses dan seluruh dinamika dalam proses diskusi selama ini, dan juga Konsultan yang menunggu lama untuk menyelesaikan proses penandatanganan ini. Angaran untuk desain ini dari pemerintah sebesar $300 ribuh,” ucapnya.
Menteri Miguel berharap sebelum akhir maret, proses desain untuk mendapatkan persetujuan sudah selesai, sehingga bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya, termasuk proses tender pembangunan terminal penumpang, sehingga bisa memulai proses pembangunan.
Jepang akan berkontribusi
Dubes Tetsuya dalam gilirannya menungkapkan, Jepang akan berkontribusi untuk memperbarui terminal penumpang melalui bantuan hibah Japan International Cooperation Agency (JICA) karena penandatanganan tersebut melambangkan upaya Jepang untuk memajukan proyek besar tersebut
“Proyek bandara ini merupakan aspirasi lama Timor-Leste. Terminal penumpang merupakan wajah negara, pintu gerbang luar negeri, dan simbol negara. Saya menegaskan kembali komitmen kami terhadap pembangunan negara ini sebagai sahabat sejati dan dengan semangat solidaritas,” pungkasnya.
Ia akui proyek ini menjamin konektivitas internasional yang penting untuk mempromosikan pariwisata dan mengembangkan industri, dan proyek ini akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap aksesi Timor-Leste ke ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara).
Perwakilan JICA di Timor-Leste, Ito Mimpei mengatakan, proyek tersebut sempat tertunda beberapa lama, tetapi akhirnya mulai berjalan dan merupakan komitmen untuk meningkatkan konektivitas dan meningkatkan peluang ekonomi bagi masyarakat.
“Peningkatan yang dilakukan akan memungkinkan untuk menangani perluasan kapasitas penumpang dan memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan Internasional. Seperti yang kita ketahui, Timor-Leste sedang dalam perjalanan untuk menjadi anggota penuh ASEAN dengan keanggotaan penuh, yang diharapkan akan terwujud tahun ini dan proyek ini akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap aksesi negara ini,” katanya.
Diketahui, pada 09 februari 2023, Kementerian Keuangan dan JICA secara resmi menandatangani dukungan sebesar 4,9 miliar yen ($37,5 juta) dari Pemerintah Jepang untuk bangun gedung terminal penumpang AIPNL.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Julia Chatarina