DILI, 28 januari 2025 (TATOLI)— Direktorat Veteriner Nasional Kementerian Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (MAFFP), mengungkapkan bahwa sebanyak 213.079 ekor hewan divaksinasi sepanjang tahun 2024.
Direktur Kedokteran Hewan Nasional MAFFP, Joanita Jong mengatakan, pada tahun 2024 telah melakukan vaksinasi terhadap 213.079 hewan di Kotamadya Dili, Covalima, Ataúro dan Daerah Administratif Spesial Oecusse Ambeno (RAEOA).
Ia menjelaskan, jenis hewan yang telah divaksin adalah anjing, kucing dan monyet sebanyak 51.751 ekor dan sapi sebanyak 17.662 ekor. Sementara, ayam sebanyak 143.666 ekor.
“Tahun lalu kami berhasil memvaksinasi hewan di kandang. Kami lebih banyak melihat sapi, terutama di ladang termasuk hewan lainnya,” kata Joanita Jong kepada Tatoli, di Comoro, Dili, selasa ini.
Berita terkait : MAPPF-Kemenkes siapkan vaksin rabies untuk masyarakat di perbatasan
Menurut Direktur itu, ayam diberi vaksinasi tiga kali setahun dan hewan lainnya setahun sekali untuk mencegah tertularnya penyakit.
Joanita Jong juga mengatakan pada tahun 2024, mereka mencatat 500 ekor babi mati dari populasi di Dotik-Manufahi.
“Kami ingin terus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai demam babi Afrika, termasuk penyakit lain yang dihadapi ternak,” katanya.
Ia juga meminta masyarakat untuk terus membuat kandang babi dan tidak memberikan sisa makanan kepada babi dan hewan impor.
Sementara, vaksin yang diberikan untuk ayam adalah Newcastle Disease, babi divaksin dengan menggunakan Septicemia Epizootica, sementara anjing, kucing dan rabies menggunakan vaksin rabies (Raiva).
Dalam laman wikipedia yang dikutip Tatoli, menjelaskan Vaksinasi hewan adalah vaksinasi atau pemberian vaksin pada hewan untuk membantu sistem imun hewan tersebut mengembangkan perlindungan terhadap penyakit infeksi. Vaksin hewan yang pertama kali dibuat adalah vaksin kolera unggas pada 1879 oleh Louis Pasteur. Saat ini, beragam vaksin telah diproduksi untuk mencegah berbagai penyakit, seperti vaksin rabies untuk anjing dan kucing, vaksin flu burung untuk unggas, dan vaksin antraks untuk sapi.
Tujuan pemberian vaksin pada hewan terkadang berbeda dengan vaksinasi manusia. Meskipun secara umum, terutama pada hewan kesayangan, vaksinasi diterapkan untuk meningkatkan status kesehatan dan kesejahteraan hewan secara individual, tetapi pada kelompok hewan tertentu, seperti hewan ternak, vaksinasi dilakukan untuk meningkatkan produksi mereka dan pemberian vaksin dilakukan dengan menggunakan analisis biaya-manfaat. Selain itu, vaksinasi terhadap penyakit zoonotik dan penyakit akibat makanan juga dilakukan untuk menurunkan risiko infeksi pada manusia.
Reporter : Felicidade Ximenes (Penerjemah : Armandina Moniz)
Editor : Xisto Freitas da Piedade