DILI, 16 januari 2025 (TAOLI)— Duta Besar Timor-Leste di Amerika Serikat (AS), José Luís Guterres menginformasikan bahwa tidak adanya Warga Negara Timor-Leste (WNTL) yang menjadi korban dalam kebakaran hutan besar di wilayah Greater Los Angeles, California pada awal tahun 2025.
“Dalam kebakaran tersebut tidak ada WNTL yang jadi korban. Memang ada dua orang Timor-Leste lainnya yang berada disana (Los Angeles), yaitu, Jordão dan Tina tapi mereka sudah menjadi Warga Negara AS,” jelas Dubes Lugu pada Tatoli secara daring, kamis ini.
Dikutip dari NBC News, pada tanggal 07 Januari 2025, kebakaran hutan besar dimulai di wilayah Greater Los Angeles, California. Kebakaran ini dipicu oleh angin Santa Ana yang kering dan kuat, yang berhembus dari pegunungan Sierra Nevada dan Santa Ana.
Angin ini kehilangan kelembapan saat bergerak ke selatan, memanaskan udara dan meningkatkan kecepatan angin. Dalam waktu singkat, kebakaran menyebar dengan cepat, pada pagi hari yang sama, area yang terbakar meluas dari 4 hektare menjadi lebih dari 80 hektare dalam kurang dari setengah jam.

Seiring berjalannya waktu, kebakaran terus meluas dan pada tanggal 09 Januari, luas area yang terbakar mencapai sekitar 6.974 hektare (69,7 kilometer persegi). Kebakaran ini mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan properti di daerah tersebut, termasuk rumah-rumah mewah dan bangunan komersial.
Kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan di Los Angeles diperkirakan antara $250 hingga $275 miliar (sekitar Rp 4.000 triliun hingga Rp 4.469 triliun). Kebakaran ini telah menciptakan salah satu bencana kebakaran hutan termahal dalam sejarah modern Amerika Serikat.
Selain itu, jumlah korban jiwa akibat kebakaran ini meningkat menjadi 24 orang per tanggal 14 Januari 2025. Lebih dari 12.300 bangunan dilaporkan hancur akibat dilahat kobaran api yang cepat.
Pemerintah Amerika Serikat mengambil beberapa langkah untuk menangani situasi darurat ini. Di antaranya adalah pengiriman tim pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan api serta memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Selain itu, tindakan hukum juga diambil terhadap individu-individu yang melakukan penjarahan di zona evakuasi selama keadaan darurat tersebut. Sebanyak sembilan orang didakwa karena melakukan kejahatan tersebut, dengan beberapa kasus termasuk perampokan bernilai tinggi.
Pihak berwenang juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mengambil keuntungan dari tragedi ini dan menegaskan bahwa mereka akan bertindak tegas terhadap pelanggaran hukum selama masa krisis. Dengan semua faktor ini kebakaran hutan awal tahun 2025 di California menjadi salah satu bencana alam paling merusak dalam sejarah negara bagian tersebut.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz