DILI, 10 Januari 2025 (TATOLI)—Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia di Timor – Leste (WHO), Arvind Mathur mengimbau kepada seluruh masyarakat Timor – Leste untuk tidak panik terhadap wabah Penyakit human metapneumovirus (HMPV), karena wabah tersebut merupakan gejala penyakit ringan.
Hal tersebut disampaikan berkaitan dengan beredar vidio yang memperlihatkan sejumlah Rumah Sakit di China di penuhi pasien penyakit pernapasan, termasuk penderita penyakit HMPV.
“Tidak perlu untuk panik. Karena, virus tersebut bisa di katakan virus yang ringan, maka dengan ini WHO bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan untuk mencari solusi sesuai dengan ilmu pengetahuan dan data yang ada, untuk mencegah virus tersebut,” kata Arvind Mathur pada wartawan di kantornya Caikoli, Dili, jumat ini.
Dijelaskan, selama ini WHO tidak mendeteksi kasus HMPV yang serius, dan kasus tersebut hanya meningkat pada musim hujan atau dingin dan saat ini di Timor-Leste belum terdeteksi.
“ Jumlah wabah HMPV sangat minim, dan tidak membuat seseorang tersebut sakit hingga sekarat, karena HMPV dengan tanda tanda seperti flu biasa, deman, batuk, dan sesak pernapasan, seperti penyakit umum lainnya yang kita alami” jelasnya.
Penyakit HMPV lebih banyak di derita oleh anak-anak, dan seseorang dengan imum tubuh lemah dan juga menyerang para lansia.
“Meskipun HMPV tidak memberikan dampak, namun kita juga harus waspada dan mempersiapkan semuanya untuk menghadapi situasi tersebut”, ujarnya.
Ditambahkan, meskipun HMPV belum dideteksi di Timor-Leste, dan merupakan wabah biasa, namun jika seseorang tersebut terkena flu, itu bukan berarti dia terkena HMPV.
“Secara klinis jika seseorang terkena flu itu bukan berarti dia menderita HMPV. Semuanya harus di tes terlebih dahulu di laboratorium. Untuk saat ini belum ada kasus yang disampaikan namun WHO bekerjasama dengan Kemenkes untuk mempersiapkan laboratorium, dan sistem pengawasan untuk menghadapi wabah tersebut,” jelasnya.
Dari pengalaman kasus COVID-19, WHO siap siaga dalam menghadapi kasus HMPV jika terdeteksi di Timor-Leste. Semua persiapan telah di siapkan mulai dari pemberian pelatihan bagi tenaga kesehatan untuk menanggapi kasus darurat, dan tim pengawas juga memberikan informasi yang benar agar publik tidak panik, dan membagikan informasi tentang cara pencegahan wabah tersebut.
Asal usul penyakit HMPV
Human metapneumovirus (HMPV) pertama kali dilaporkan pada tahun 2001 oleh kelompok peneliti virologi dari Belanda. Virus ini menyebar melalui kontak langsung antarmanusia atau saat seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi.
Dikutip dari jurnal Epidemiology of human metapneumovirus, peneliti Bernadette G. van den Hoogen dan rekannya mendeteksi HMPV dalam sekresi pernapasan 28 anak kecil di Belanda dan awalnya menonjol dari virus pernapasan umum lainnya.
Namun, belakangan infeksi virus Human Metapneumovirus disingkat HMPV kembali merebak di China. Persoalan ini menjadi sorotan internasional karena infeksi menyebar begitu cepat, terutama pada anak-anak di China bagian utara. Kabar yang beredar dari China menyebut banyak rumah sakit dan krematorium sesak karena merebaknya infeksi virus itu.
Tapi, faktanya, HMPV bukanlah virus baru dan bersirkulasi tidak hanya di China. Meski selama ini tak banyak yang mengenal jenis dan sifat dari virus ini, karena, HMPV telah ditemukan sejak 2001.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz