DILI, 07 desember 2024 (TATOLI)— Menteri Transportasi dan Komunikasi, Miguel Marques Manetelu dalam memperingati Hari Penerbangan Sipil Internasional menegaskan bahwa Timor-Leste terus berupaya untuk memenuhi setiap aturan dan prosedur dari ICAO (International Civil Aviation Organization) meski dengan kondisi minimum.
“Seperti yang diketahui bahwa kita sudah menjadi anggota ICAO, aturan dan setiap prosedur dari ICAO kita coba implementasikan, karena itu meskipun dengan kondisi minim mereka setujuh untuk mengsertifikasi Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato sebagai Bandara Internasional,” ungkap Menteri Miguel kepada Tatoli, usai menghadiri acara peluncuran buku The Sky is Ours di kantor Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama, Pantai Kelapa, jumat (06/12).
Menurutnya, ICAO sendiri melihat bahwa meskipun sebagai negara kecil Timor-Leste berupaya untuk mengembangkan diri dan mengikuti konvensi ICAO yang ditandatangani pada 07 desember 1944 di Chicago, Amerika Serikat, dan bertujuan untuk menciptakan aturan yang menyatukan semua negara dalam mengatur penerbangan sipil dunia.
Tujuan Utama konvensi tersebut terdiri dari meningkatkan keselamatan penerbangan, memfasilitasi perkembangan penerbangan sipil, pengaturan ruang udara internasional, meningkatkan kerjasama antar negara, memastikan keamanan dan keamanan penerbangan.
“Artinya kita memenuhi aturan dari ICAO meskipun dengan kondisi minim, dan tahun depan ICAO akan datang melakukan audit. Jadi, kita mencoba untuk memperbaiki beberapa hal dengan kondisi yang sekarang sehingga jika di audit kita tidak mendapatkan nilai yang kecil. Intinya keselamatan dan keamanan itu yang penting,” ujarnya.
Dikutip dari laman resmi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tujuan dari Hari Penerbangan Sipil Internasional adalah untuk membantu membangkitkan dan memperkuat kesadaran seluruh dunia akan pentingnya penerbangan sipil internasional bagi pembangunan sosial dan ekonomi Negara, dan peran unik ICAO dalam membantu Negara-negara untuk bekerja sama dan mewujudkan jaringan angkutan cepat global yang benar-benar melayani seluruh umat manusia.
Karena PBB dan negara-negara di dunia kini telah mengadopsi Agenda 2030, dan memulai era baru dalam pembangunan berkelanjutan global, pentingnya penerbangan sebagai mesin konektivitas global tidak pernah lebih relevan dengan tujuan Konvensi Chicago untuk melihat penerbangan internasional sebagai pendorong fundamental perdamaian dan kemakmuran global.
Setiap lima tahun sekali, bertepatan dengan hari jadi ICAO (2014/2019/2024/2029/dll.), Dewan ICAO menetapkan tema peringatan khusus untuk Hari Penerbangan Sipil Internasional. Di antara tahun-tahun peringatan ini, perwakilan Dewan memilih satu tema untuk periode empat tahun penuh yaitu “Safe Skies. Sustainable Future: Together for the next 80 years” atau “Langit yang Aman. Masa Depan yang Berkelanjutan: Bersama untuk 80 tahun ke depan”.
07 desember 2024 menandai peringatan 80 tahun penandatanganan Konvensi Penerbangan Sipil Internasional di Chicago, Amerika Serikat. Selama delapan dekade, perjanjian internasional yang menentukan ini telah berfungsi sebagai fondasi untuk pengembangan sistem penerbangan sipil global demi kepentingan semua negara.
Selama 80 tahun, ICAO telah menjadi kekuatan pendorong di balik pengembangan penerbangan global yang aman, selamat, dan berkelanjutan. Sejak tahun 1944, ICAO telah menetapkan standar yang memungkinkan industri ini untuk berkembang, sekaligus memperjuangkan kemajuan sosial ekonomi, kesetaraan gender, dan budaya inovasi.
Dalam rangka merayakan tonggak sejarah ini, ICAO menegaskan kembali komitmennya yang tak tergoyahkan untuk mengurangi jejak karbon penerbangan, dengan tujuan ambisius untuk mencapai emisi karbon nol pada tahun 2050.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz