DILI, 03 desember 2024 (TATOLI)— Kementerian Kesehatan mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, pada musim hujan dan masyarakat diimbau mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan sekitar secara rutin.
Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat menyerang semua kalangan, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis, dan kasusnya cenderung meningkat pada musim hujan.
“Saat ini memasuki musim hujan, kita harus waspada penyakit DBD. Jadi, harus melakukan pencegahan terhadap penyakit DBD dengan rutin membersihkan lingkungan kalian. Dan, kalian juga harus mengontrol air di dalam tangki dan harus dibersihkan secara rutin sehingga tidak berdampak pada DBD,” kata Wakil Menteri Kesehatan urusan Penguatan Institusi., José dos Reis Magno, kepada wartawan disela-sela acara perayaan 20 tahun Global Fund mendukung Timor-Leste dalam mengeliminasi penyakit HIV/AIDS, Tuberkulosis (TBC) dan Malaria di negara ini.
Berita terkait : Musim hujan, WHO imbau masyarakat waspada penyakit Chikungunya-DBD
Menurutnya, saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan genangan air yang berdampak pada perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
“Saat ini Pemerintah berupaya keras melalui Kementerian Pekerjaan Umum (MOP) untuk memperluas selokan yang ada di perumahan masyarakat, agar saat hujan deras gelombang air bisa mengalir dengan lancar
Anggota pemerintah itu juga memberikan peringatan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap penyakit DBD, dan Kemenkes akan terus melakukan intervensi dengan menyemprot nyamuk DBD dan membagi obat abati dan malation ke masyarakat.
Di sisi lain, Direktur Pelayanan Kesehatan Kotamadya Dili, Mateus Pinto mengatakan, Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang terjadi karena gigitan nyamuk.
“Kami memiliki data yang masuk ke Pusat Kesehatan Kotamadya Dili (SSMD) pada januari hingga oktober 2024, dimana mencatat seorang pasien berusia 6 tahun meninggal dunia karena DBD,” kata Mateus Pinto.
Dijelaskannya, virus dengue ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus sebagai penular penyakit DBD yang hidup bermasyarakat, sehingga biasanya menunjukkan gejala setelah digigit pada hari ketiga hingga hari ke-14.
Penyakit DBD biasanya terjadi pada musim hujan, dimana setiap tahunnya Kota Dili selalu menjadi urutan pertama penyakit DBD.
Sementara itu, pasien berusia enam tahun yang gagal diselamatkan dari penyakit DBD tersebut merupakan satu dari 714 pasien yang terdaftar di lima puskesmas di Dili, seperti Puskesmas Comoro, Puskesmas Formosa, Puskesmas Vera Cruz, Puskesmas Becora, dan Puskesmas Hera.
“Saya kira kita semua tahu DBD, penyakit yang muncul setiap tahun saat musim hujan. Jadi, tahun ini dari januari 2024 hingga sekarang kita mencatat DBD yang tercatat 714 dan satu orang meninggal dunia,” ungkapnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz