iklan

POLITIK, HEADLINE

Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan di RAEOA, Horta soroti dialog rekonsiliasi

Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan di RAEOA, Horta soroti dialog rekonsiliasi

Presiden Republik, Jose Ramos Horta, memimpin Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Timor-Leste ke – 49 di Lapangan 01 de Maio Palaban di Daerah Administratif Spesial Oe-Cusse Ambeno (RAEOA), kamis (28/11). Foto Tatoli/Antonio Daciparu

DILI, 28 november 2024 (TATOLI) – Presiden Republik, Jose Ramos Horta, dalam pidato pada Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Timor-Leste ke – 49 menyoroti dialog rekonsiliasi yang menjadi model bagi dunia dalam hubungan bilateral yang harus dibangun melalui visi bersama untuk masa depan yang harmonis.

Upacara Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Timor-Leste 28 November 1975 – 28 November 2024  digelar di Lapangan 01 de Maio Palaban di Daerah Administratif Spesial Oe-Cusse Ambeno (RAEOA), kamis (28/11).

Presiden Horta yang memimpin upacara  Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan tersebut.  Tema HUT ke-49 Proklamasi Kemerdekaan Timor-Leste adalah “Orgullu Ba Ita-Nia Identidade No Kultura, Ita Harii Futuru Liberdade, Justisa No Esperansa Ba Ita-Nia Povu,’’ atau “Bangga Dengan Jati Diri Dan Budaya Kita, Kita Membangun Masa Depan Yang Merdeka, Keadilan Dan Harapan Bagi Rakyat Kita”.

Turut hadir tamu luar negeri dalam HUT Proklamasi Kemerdekaan ke – 49 tersebut adalah Perwakilan Khusus Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, dan Kepala Menteri Sabah, Malaysia, Yang Mulia Panglima Haji Hajiji Bin Haji Noor.

Dalam pidato Kepala Negara menyatakan selama datang kepada  perwakilan khusus Presiden Indonesia dan Kepala Menteri Sabah, Malaysia dalam Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan ini.

“Saya sangat senang menyambut kedatangan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan yang mewakili Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan juga kepada perwakilan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI Wiranto dan Jenderal Kiki Syahnarkri, serta teman-teman dari bangsa Indonesia yang datang bersama kami,” kata Presiden Republik, Jose Ramos Horta, dalam pidatonya pada perayaan hari Proklamasi Kemerdekaan di lapangan Palaban Oe-Cusse, kamis ini.

Selain itu, kata Presiden Horta beberapa orang Timor-Leste yang saat ini tinggal di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi warga negara Indonesia, dan kehadiran mereka mencerminkan rasa saling menghormati dan kerja sama yang selama ini menjadi contoh dari hubungan kedua negara.

“Partisipasi dalam acara ini merupakan kedewasaan dalam hubungan bilateral, yang dibangun di atas dialog rekonsiliasi dan visi bersama untuk masa depan yang harmonis,” kata Kepala Negara.

Dikatakan, saat ini, Timor-Leste dan Indonesia sebagai negara yang bebas dan demokratis, dengan contoh demonstrasi perdamaian dan kerja sama di masa depan, rekonsiliasi menjadi model bagi dunia, yang menunjukkan bahwa perbedaan dapat ditransformasikan menjadi peluang dialog dan kolaborasi.

Selain itu, Kepala Negara juga mengatakan kehadiran Kepala Menteri Sabah, Malaysia  akan lebih memperkuat persahabatan dan kerja sama antara Timor-Leste dan Sabah, dengan menekankan komitmen bersama untuk mempromosikan inisiatif yang mendorong pembangunan berkelanjutan, swasembada pangan, dan kemakmuran ekonomi bagi negara ini.

Presiden Horta juga dalam pidatonya memberikan penghormatan dan rasa terima kasih yang mendalam kepada para pahlawan dan martir yang telah mengorbankan nyawa mereka demi kemerdekaan negara ini. Semoga kenangan akan para pejuang yang gagah berani ini terus menginspirasi kita untuk menjaga perdamaian dan kemerdekaan, serta memperjuangkan masa depan yang lebih adil dan inklusif, terutama bagi mereka yang paling membutuhkan yaitu, anak-anak, perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas,” kata Kepala Negara

Sementara itu, dalam peringatan HUT ke-49 Proklamasi Kemerdekaan  yang digelar tersebut, masyarakat dan otoritas setempat prihatin dengan tempat yang tidak disediahkan dengan baik oleh penitia penyelengga acara.

Kepala Desa Naimeko, Pos Pante Makasar, RAEOA, Marcos Liu, prihatin dengan Komisi penyelenggara yang tidak menyiapkan tempat bagi para tokoh masyarakat dan masyarakat untuk duduk agar  berpartisipasi dalam perayaan ucapara peringatan HUT ke-49 Proklamasi Kemerdekaan.

“Saya sangat menyayangkan panitia yang tidak menyiapkan tempat yang maksimal bagi kami untuk duduk mengikuti upacara yang penting ini, tetapi masyarakat yang mendampingi saya tidak mendapatkan tempat duduk, sedangkan tamu yang lain duduk di kursi,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia meminta agar panitia menyiapkan tempat yang selayaknya bagi mereka agar masyarakat dapat merasakan hari yang paling penting tersebut.

Sementara itu,  pantauan  TATOLI  di tempat ucapara  masyarakat RAEOA dari empat sub-wilayah seperti Pante Makassar, Oesilu, Paside, Nitibie dan 18 desa mulai memenuhi tempat-tempat yang telah dipersiapkan oleh panitia demi keikutsertaan yang maksimal dalam acara perayaan hari bersejarah tersebut.

Peringatan ucapara HUT ke-49 Proklamasi Kemerdekaan juga turut hadir Wakil Perdana Menteri, Francisco Kalbuady Lay, Ketua Parlemen Nasional, Maria Fernanda Lay, Ketua Pengadilan Banding, Deolindo Dos Santos, anggota pemerintah, Anggota Parlemen, otoritas RAEOA dan  masyarakat RAEOA dari empat sub-regional seperti Pante Makassar, Oesilalu, Nitibia, dan 18 desa, serta tamu-tamu lainnya.

Tim TATOLI

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!