iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

PM Xanana dan Presiden Prabowo bahas persoalan perbatasan darat dua negara

PM Xanana dan Presiden Prabowo bahas persoalan perbatasan darat dua negara

Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão, bertemu Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Indonesia, Jakarta, pada senin (21/10). Foto GPM

JAKARTA, 21 oktober 2024 (TATOLI) – Perdana Menteri (PM), Kay Rala Xanana Gusmão, pada senin ini bertemu dengan Prabowo Subianto setelah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, untuk membahas prioritas penyelesaian perbatasan darat kedua negara.

Kepala Pemerintahan, Xanana Gusmão bersama delegasi yang terdiri dari Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK), Bendito Freitas, Sekretaris Negara urusan  Komunikasi Sosial (SEKOMS), Expedito Dias Ximenes dan Duta Besar Timor-Leste di Jakarta, Roberto Soares tiba di Istana Kepresidenan Indonesia, Jakarta, pukul 17.15 waktu Indonesia.

Pertemuan kedua pemimpin tersebut merupakan pertemuan pertama dan resmi setelah Presiden Indonesia Prabowo Subianto dilantik sebagai Kepala Negara pada Minggu, 20 Oktober di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Jakarta.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu, Perdana Menteri Xanana Gusmão menyampaikan ucapan selamat atas suksesnya pemilu dan mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas dilantiknya  sebagai kepala negara.

Xanana Gusmão memaparkan rencana prioritas bilateral antara Timor-Leste dan Indonesia terkait perbatasan darat yang dalam beberapa siklus perlu diperbaiki dan ditetapkan bersama antara Indonesia dan Timor-Leste.

“Ini prioritas yang sangat tinggi, kita sudah selesai dengan Australia jadi dengan Indonesia harus diselesaikan karena kita bisa menjadi negara yang benar-benar berdaulat,” kata Menlu  Bendito di Jakarta, senin ini.

Xanana meminta Menteri Luar Negeri RI, Sugiono menghubungi dan berkoordinasi dengan Duta Besar Timor Leste untuk Jakarta, Roberto Soares, atas keterlibatannya dalam pembahasan wilayah perbatasan kedua negara.

Oleh karena itu, Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut mengeluarkan perintah kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono untuk meninjau kembali (mempelajari) kesepakatan tersebut sebelum para teknisi menyampaikan kemajuan soal masalah perbatasan.

“Kami berharap kedepannya dapat terjadi diskusi untuk mencapai kesuksesan yang baik bagi kedua negara,” tambah Bendito Freitas.

Timor-Leste menilai perundingan perbatasan darat dengan Indonesia penting untuk dicarikan solusi agar hubungan emosional antara Xanana dan Presiden Prabowo bisa disepakati, meski belum ada agenda khusus untuk melanjutkan pembahasan.

“Perdana Menteri mengatakan harus ada percepatan koordinasi untuk melihat apakah situasi ini dapat diselesaikan,” kata Bendito Freitas.

Timor-Leste dan Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman untuk finalisasi perbatasan darat yang telah menyelesaikan dua ruas seperti Noelbesi-Citrana dan Bijael Sunan-Oben.

Perbatasan wilayah Noelbesi-Citrana antara Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia dan Oecuse, Ambeno, Timor-Leste. Sedangkan Bijael Sunan-Oben di kawasan Timur Tengah Utara Indonesia dan Oecuse, Ambeno dari Timor-Leste dengan luas 142,7 hektar. 

Reporter : Natalino Belo (Penerjemah: Cidalia Fátima)

Editor     : Evaristo Soares Martins

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!