DILI, 09 oktober 2024 (TATOLI)— Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmao, meminta negara anggota ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) untuk menjadi contoh persatuan internasional dalam menangani situasi konflik dan perang di dunia.
Pernyataan tersebut PM Xanana sampaikan dalam Sidang Pleno KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ke-44 ASEAN di National Convention Center, Vientiane, Laos, pada rabu (9/10/2024).
“Di masa-masa sulit ini, ASEAN memiliki arti penting lebih dari sebelumnya sebagai contoh internasional untuk persatuan, kerjasama, dan kepercayaan,” kata PM Xanana dalam portal resmi Pemerintah yang diakses Tatoli, kamis ini.
Dikatakan, berpartisipasi dalam KTT ASEAN ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi untuk dapat bergabung, karena pertemuan ini sangat penting.
Berita terkait : Perdana Menteri Xanana hadiri KTT ASEAN di Laos
“Saya ingin memulai dengan menyampaikan rasa terima kasih saya kepada Pemerintah Laos atas keramahannya yang hangat dan kemajuan yang telah dicapai sebagai Ketua ASEAN tahun ini. Dimana, tahun ini merupakan tahun yang sulit dalam hubungan internasional dengan meningkatnya ketegangan, permusuhan, konflik, dan perang,” ungkap PM Xanana.
Dikatakan, semua orang sedang menyaksikan kerusakan dalam sistem internasional karena negara-negara kuat mengabaikan hukum internasional dengan sesuka hati. “Kita mengalami kegagalan negara-negara maju dalam mengatasi dampak perubahan iklim, masalah yang mereka sebabkan, dan yang paling berdampak pada Negara-negara Kurang Berkembang dan Negara-negara Berkembang Kepulauan Kecil,” paparnya.
Kepala Pemerintah Timor-Leste itu, juga menyampaikan simpati yang tulus kepada keluarga dan masyarakat yang terkena dampak bencana topan Yagi yang dahsyat baru-baru ini di Thailand, Filipina, Laos, Vietnam, dan Myanmar.
“Kami berdiri dalam solidaritas dengan pemerintah dan masyarakat di wilayah yang terkena dampak saat mereka bekerja untuk memulihkan dan membangun kembali. Dan kita melihat ketidaksetaraan meningkat ke tingkat yang berbahaya sementara dunia berjuang untuk mencapai Tujuan Pembangunan Strategis,” ungkapnya.
Sebagai negara pengamat, kata PM Xanana Timor-Leste mendorong ASEAN untuk mengadopsi visi global dan menunjukkan kepada dunia apa yang dapat dicapai dengan mengutamakan proses dialog, solidaritas, dan terus mengupayakan perdamaian.
“Bagi negara kita, sedang memasuki babak penting dalam perjalanan nasional kita. Seiring dengan semakin dekatnya kita untuk bergabung dengan ASEAN, kita memahami tanggung jawab keanggotaan dan potensi besar ASEAN. Jadi, kami menantikan masa depan di mana Timor-Leste dapat tumbuh bersama dengan negara-negara Asia Tenggara dan di mana kami dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perdamaian dan pembangunan,” kata PM Xanana.
Dengan penuh rasa syukur, PM Xanana juga berterima kasih atas dukungan negara-negara anggota ASEAN dan mitra dialog, yang dukungannya telah membantu Timor-Leste dalam perjalanan menuju integrasi.
“Saat kita menatap ke depan, saya ingin menyampaikan harapan terbaik saya yang tulus kepada Kerajaan Malaysia yang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi ketua ASEAN pada tahun depan. Saya yakin bahwa di bawah kepemimpinan Malaysia, ASEAN akan terus bangkit menghadapi tantangan zaman, dan memimpin dengan visi, kebijaksanaan, dan kasih sayang,” kata PM Xanana.
TATOLI