DILI, 19 september 2024 (TATOLI)– Timor-Leste melalui Pemerintahnya menyampaikan solidaritas yang mendalam kepada negara-negara Asia Tenggara, seperti, Myanmar, Vietnam, Filipina, Laos, Thailand, dan Tiongkok, yang tengah menghadapi dampak dahsyat dari bencana Topan Yagi.
Dalam siaran pers yang diakses Tatoli, dijelaskan, fenomena ekstrem yang melanda kawasan ini telah mengakibatkan banjir dan tanah longsor yang parah, yang mengakibatkan lebih dari 500 orang meninggal, menurut data resmi.
Sebagian besar korban berada di Myanmar dan Vietnam, dengan lebih dari 290 orang meninggal. Filipina, yang juga mengalami kerusakan material dan kemanusiaan yang parah, tengah mengerahkan upaya signifikan untuk menangani kerusakan tersebut. Thailand telah mencatat sepuluh orang meninggal, Laos terkena dampak serius, dan Tiongkok mencatat dua orang meninggal.
Pemerintah Timor-Leste juga mengakui peran penting yang dimainkan oleh tim bantuan, pemerintah daerah, dan organisasi internasional di lapangan dalam menyediakan bantuan kemanusiaan dan mengoordinasikan upaya untuk mengurangi dampak bencana.
Menteri Kabinet Dewan Menteri dan Juru Bicara Pemerintah, Agio Pereira, menekankan bahwa negara-negara Asia Tenggara saat ini menghadapi tragedi yang sangat besar, dan rakyat Timor-Leste tidak akan tinggal diam terhadap penderitaan ini.
“Sejarah bersama dan ikatan kerja sama regional kita berarti bahwa penderitaan negara-negara ini juga merupakan penderitaan kita. Kami siap menawarkan semua dukungan yang memungkinkan,” ungkap Menteri Agio dalam siaran pers tersebut.
Timor-Leste turut merasakan penderitaan saudara-saudara di kawasan ini dan menyampaikan belasungkawa yang paling tulus kepada keluarga korban, serta mendoakan agar mereka yang terluka dan mereka yang terkena dampak langsung bencana ini segera pulih.
Pemerintah berdiri dalam solidaritas dengan upaya tanggap darurat dan rekonstruksi yang telah berlangsung di negara-negara yang terkena dampak, mengakui ketahanan dan kekuatan penduduk mereka di masa sulit ini.
Berdasarkan pernyataan UNICEF (Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyebutkan, hampir enam juta anak terkena dampak kehancuran yang disebabkan oleh Topan Yagi di Asia Tenggara.
Dalam pernyataan yang dirilis dari Bangkok, UNICEF menyebutkan bahwa banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh Topan Yagi telah melanda Vietnam, Myanmar, Laos, dan Thailand, memengaruhi hampir enam juta anak serta mengancam akses mereka terhadap air bersih, pendidikan, layanan kesehatan, makanan, dan tempat tinggal.
“Anak-anak dan keluarga yang paling rentan berhadapan dengan dampak paling menghancurkan dari kerusakan yang ditinggalkan oleh Topan Yagi,” kata June Kunugi, Direktur Regional UNICEF untuk Asia Timur dan Pasifik.
Topan Yagi, badai paling kuat yang menghantam Asia tahun ini, membawa hujan lebat di atas curah hujan musiman biasanya, menyebabkan sungai meluap dan memicu tanah longsor mematikan di wilayah tersebut.
Menurut pernyataan resmi tersebut, bahwa setelah topan berlalu, sebanyak lebih dari 850 sekolah dan lebih dari 550 pusat kesehatan rusak. Di Vietnam, topan kuat ini telah memengaruhi tiga juta anak, sementara jumlah korban jiwa meningkat menjadi 350, dengan kerugian ekonomi mencapai 1,6 miliar dolar AS (sekitar Rp24,5 triliun).
Di Myanmar, lebih dari 170 orang tewas dan lebih dari 320.000 orang terpaksa mengungsi akibat topan kuat tersebut, sementara jaringan jalan, telekomunikasi, dan infrastruktur listrik mengalami kerusakan besar di seluruh wilayah tengah Myanmar.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz