iklan

HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Alasan Paus Fransiskus pimpin misa di Tasi-Tolu menggunakan bahasa Portugis

Alasan Paus Fransiskus pimpin misa di Tasi-Tolu menggunakan bahasa Portugis

Altar dan tempat misa di Tasitolu telah diberikati oleh Uskup Agung Dom Vírgilio Kardinal do Carmo da Silva. Foto Tatoli/António Daciparu

DILI, 06 september 2024 (TATOLI) – Koordinator Seksi Liturgi Persiapan Misa di Tasi -Tolu, Pastor Justino Tenec, menjelaskan alasan Paus Fransiskus memimpin misa khidmat dalam bahasa Portugis.

Pastor Justino Tanec menjelaskan, dalam rencana awal yang disampaikan kepada Vatikan bahwa masyarakat Timor-Leste ingin agar Paus Fransiskus merayakan misa dalam bahasa Tetun, agar banyak nasrani bisa  mengerti. Namun, pada tanggal 10 mei 2024, saat tim liturgi bertemu dengan tim Vatikan dan menyampaikan usulan Konferensi Episkopal Timor (CET) agar Paus Fransiskus merayakan Misa dalam bahasa Tetun, namun Vatikan memberikan beberapa alasan.

Dalam pertemuan itu, kata Pastor Justino salah satu alasan dari Tim Vatikan adalah umur Paus Fransiskus yang kini berusia 87 tahun dan beliau melakukan perjalanan ziarah yang jauh dalam perjalanan tersebut. Selain itu, Vatikan juga mengetahui bahwa Timor-Leste memiliki dua bahasa resmi, yaitu Tetun dan Portugis.

“Sehingga Vatikan menanyakan pengertian nasrani pada bahasa resmi portugis. Setelah itu, Vatikan memilih bahasa Portugis. Dengan pemilihan tersebut, Paus Fransiskus akan memimpin kudus Ekaristi dalam bahasa Portugis. Dan, Paus tidak lagi bersusah payah mempelajari bahasa Tetun, mengingat usia dan juga bisa mempengaruhi kesehatan Paus Fransiskus,” jelas Pastor Justino Tanec  dalam wawancara eksklusif dengan Tatoli, di studio Farol, Dili, kamis (05/09).

Menurutnya, bahasa portugis juga bisa digunakan mengingat telah diatur dalam pasal 13 (1) dalam Konstitusi RDTL yang  berbunyi bahasa resmi dan nasional Timor-Leste adalah Tetun dan Portugis.

“Karena bahasa Portugis juga merupakan bahasa resmi Timor-Leste, CET menerima pilihan Vatikan agar Paus memimpin misa dalam bahasa Portugis,” tegasnya.

Agar umat beriman dapat berpartisipasi dengan baik dalam perayaan Ekaristi, CET juga telah menunjuk Pastor Joaquin Sarmento dari kongregasi Jesuit untuk menerjemahkan ke dalam bahasa Tetun guna memudahkan umat memahaminya. Selain itu, pada perayaan misa ini juga akan dilakukan penerjemahan di televisi.

“Seksi liturgi akan sediakan dalam homili, Paus akan mengucapkan dalam bahasa Spanyol, CET mempersiapkan dan menunjuk Pastor Joaquin Sarmento yang akan menerjemahkan homili Paus ke dalam bahasa Tetun dengan maksud agar pesan Paus dapat menjangkau seluruh umat beriman dengan bahasa komprehensif sebagai bahasa resmi”, ujarnya.

Diinformasikan juga bahwa ketika perayaan Ekaristi berakhir, Paus Fransiskus akan berjalan mengelilingi barisan yang telah disiapkan untuk memberkati umat beriman, karena misa khidmat dipimpin oleh Paus mulai pukul 16:00 hingga 18:00 dan misa berlangsung lebih dari satu jam.

“Hingga pukul 18:00 sore, Paus akan menghabiskan hampir 45 menit bersama umat untuk menyapa dan memberkati umat yang mengikuti misa di Tasi-Tolu,” katanya.

Mengenai persiapan seksi liturgi ruang atau tempat misa seperti altar, meja, kursi, podium 100% baik. “Persiapan kita menjelang liturgi bisa dikatakan 100% baik. Untuk persiapan terkait barang-barang yang diperlukan, ada beberapa kekurangan yang akan dikumpulkan dari lembaga-lembaga yang akan dalam proses mobilisasi,” jelasnya.

Berdasarkan data, umat Kristiani yang terdaftar sementara dari Keuskupan Baucau, Dili, dan Maliana yang akan mengikuti misa khidmat di Tasi-Tolu berjumlah 164.777 orang.

Reporter : Abílio Elo Nini (Penerjemah : Cidalia Fatima)

Editor     :  Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!