DILI, 05 september 2024 (TATOLI) – Kongregasi Asosiasi Lembaga Misionaris Awam (ALMA) menjadi salah satu tempat yang akan dikunjungi Bapa Suci Paus Fransiskus ke Timor-Leste pada tanggal 10 september 2024 pada pukul 08:45 WTL pagi, bertepatan dengan peringatan 60 tahun Kongregasi ALMA (09 September 1964- 09 September 2024) yang diperingati setiap tanggal 09 september.
Kongregasi ALMA adalah singkatan dari Asosiasi Lembaga Misionaris Awam. Institut Sekulir Vincentian yang didirikan oleh mendiang Pastor Paulus Hendrikus Janssen, CM di Madiun – Indonesia pada 17 mei 1964 dan secara resmi diakui sebagai Institut Sekulir di bawah yurisdiksi Uskup Malang Indonesia pada tahun 1967 dan St. Vincentius adalah santo pelindung ALMA.
Pendiri ALMA, Pastor Paulus Hendrikus Janssen lahir di Venlo, Belanda, pada 29 januari 1922 dari pasangan Paul Hubert Janssen dan Maria Helena Fillot. Pastor Janssen menginjakkan kakinya pertama kali di Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya tanggal 11 Mei 1951. Ia segera datang menghadap Uskup Keuskupan Surabaya waktu itu dan oleh pemimpin Gereja Katolik Lokal di Keuskupan Surabaya, lalu Pastor Paulus ditugaskan di Kediri-Indonesia.
Selama hidupnya Pastor Paulus Hendrikus Janssen (Almarhum) merupakan pejuang kemanusiaan yang melihat dan bertanggungjawab pada lembaga sosial yang menaungi banyak panti asuhan dengan fokus pada pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus, baik cacat fisik maupun non fisik.
Pada waktu itu, misi ALMA didirikan dengan memiliki dua belas kaum awam dan bersama dengan Pastor Janssen, melihat bahwa Gereja membutuhkan seorang misionaris awam di gereja Madiun, maka mereka mengikrarkan sumpah di depan altar menjadi misionaris awam.
Misionaris awam sendiri adalah misionaris yang tidak dibayar oleh Gereja dan mempunyai jabatan/pekerjaan sendiri, tetapi juga sanggup untuk melayani orang lain.
Pembentukan ALMA didirikan dengan pandangan menyorot misi umat sebagai awam yang memperhatikan orang-orang kecil, dan tanpa dibayar serta bersama-sama mempunyai misi awam, misi umat, misi iman dan misi kasih sayang.
Para anggota ALMA tersebar di beberapa tempat di Pulau Jawa, Sumba, Kalimantan, Flores dan Timur-Leste. Komunitas ini melayani kelompok orang-orang miskin, kaum difabel dan anak-anak terlantar menjadi corak dari komunitas ALMA. Bukan hanya untuk suatu kebersamaan melainkan untuk menemani dan mendengarkan keluh kesah mereka dalam putaran waktu yang berjalan sehingga mereka dapat diberdayakan seperti anggota masyarakat lainnya yang memiliki persamaan kesempatan di masyarakat.
Sementara, ALMA Kongregasi Susteran mulai memasuki Timor-Leste pada tahun 2004, dengan beranggotakan 450 orang, dimana 56 orang adalah komunitas awam. Kongregasi ALMA di Dili bertempat di Bebonuk hingga sekarang.
ALMA memiliki misi besar untuk mewartakan Injil kepada masyarakat miskin, disabilitas dan terlantar dengan misi iman dan misi kasih khususnya melayani masyarakat miskin, ikut serta dalam misi nasrani (Misio Ad Populum) dan dilengkapi dengan misi bersama masyarakat di tempat-tempat yang diperlukan.
Visi ALMA adalah menjadikan Injil nyata dan efektif bagi masyarakat miskin saat ini, mengikuti teladan dan semangat Santo Vinsensius de Paul, khususnya dengan Kristus dan Bunda Maria sebagai teladan bagi seluruh anggota ALMA.
Saudari ALMA memiliki delapan (8) keutamaan seperti kesederhanaan, kerendahan hati, kelembutan, mati raga, semangat pelayanan jiwa, keharmonisan, kegembiraan dan cinta pelayanan.
Dalam lima poin tersebut kehidupan rohani Bunda ALMA adalah renungan sehari-hari, pembacaan Kitab Suci, Ekaristi dan doa universal di gereja, pemeriksaan batin dan pembinaan diri serta musyawarah rutin.
Dalam kesehariannya, para Suster ALMA merawat anak-anak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kebutuhan. Saat ini terdapat 18 anak penyandang disabilitas dengan berbagai kondisi tinggal dan terdapat anak berkebutuhan autis yang tinggal di luar atau bersama keluarga yang melakukan pelatihan dan terapinya di susteran ALMA.
ALMA rayakan HUT ke-60
Kepala Pusat Pelatihan ALMA, Suster Marta dos Santos, merasa senang dengan kunjungan Yang Mulia Paus Fransiskus ke kediaman mereka, karena bertepatan dengan hari kunjungan tersebut ALMA juga merayakan hari jadinya yang ke-60.
“Kita merayakan 60 tahun ini, kita mendapat berkah yang luar biasa. Karena pada tanggal 09 September ini kita merayakan 60 tahun di Madiun-Indonesia dengan mendirikan ALMA. Anugerah besar dari Tuhan atas kunjungan Paus ini, karena di Timor-Leste banyak kongregasinya, tapi Paus memilih ALMA untuk melakukan kunjungan pastoralnya,” ujarnya kepada Tatoli, di Pantai Kelapa, pada senin, 02 september 2024.
Dikatakannya, Uskup Agung Keuskupan Agung Metropolitan Dili, Dom Virgílio Kardinal do Carmo da Silva, SDB, yang menyampaikan kepada Paus namun Bapa Suci yang memilih sendiri ALMA untuk menjadi tempat kunjungan pastoralnya.
Ia juga mengatakan, ALMA mempunyai misi pastoral kepada umat Tuhan bukan hanya di Dili, namun juga di kotamadya Ermera dan Same.
Selama di Timor-Leste ALMA memiliki tujuan mulia yaitu melayani dan menjadikan injil nyata dan efektif bagi orang-orang tidak mampu, kaum difabel dan bagi anak-anak terlantar dengan misi iman dan kasih.
Dikutip dari wordpress.com – Kompas.id – parokicilincing.org – www.almaputeri