iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Sejarah Terukir, Kedua kali Paus lakukan kunjungan ke Timor – Leste

Sejarah Terukir, Kedua kali Paus lakukan kunjungan ke Timor – Leste

Paus Yohanes Paulus II dan Paus Fransiskus. Foto google

DILI, 02 september 2024 (TATOLI)– Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan ke Timor-Leste pada september 2024. Kunjungan ini akan menjadi kali kedua pemimpin Gereja Katolik Dunia dalam sejarah melakukan kunjungan ke Timor – Leste.

Paus atau pemimpin Gereja Katolik Dunia yang sebelumnya pernah berkunjung ke Timor-Timur (kini Timor-Leste) pada saat masih menjadi provinsi ke-27 dari Republik Indonesia, adalah Paus Yohanes Paulus II  pada 12 oktober 1989. Kendati kedatangan Paus Yohanes Paulus II  waktu itu terbilang cukup singkat.

Pemimpin umat Katolik di dunia itu berkunjung ke Republik Indonesia pada  08 – 12 oktober 1989. Pada waktu itu, Paus Yohanes Paulus II menginjakkan kaki di Jakarta, Jogjakarta, Maumere di Flores, Medan dan Dili.

Kedatangan Paus Yohanes Paulus II kala itu disambut antusias umat Katolik. Beberapa tempat yang dikunjungi Sri Paus Yohanes Paulus II di Indonesia dibuat monumen sebagai kenangan sejarah, termasuk di Dili dibangun sebuah Rumah Adat yang didalamnya ada Altar Kudus yang digunakan Paus Yohanes Paulus II saat memimpin Misa di Tasitolu-Dili pada 12 oktober 1989.

Paus Yohanes Paulus II saat tiba di Bandara Comoro, Dili saat melakukan kunjungan ke Timor-Timur pada 12 oktober 1989. Foto Kompas

Paus Yohanes Paulus II saat itu, tiba di Dili, Timor-Timur, dalam rangkaian kunjungannya di Indonesia. Saat mendarat di Bandara Comoro, Dili, Paus Yohanes Paulus II turun dari pesawat langsung berlutut dan mencium tanah bumi Timor-Timur, sebagai rasa perwujudan cinta terhadap masyarakat Timor-Timur.

Saat berada di Dili pada waktu itu, Paus Yohanes Paulus II juga melakukan pemberkatan dan peresmian Gereja Katedral (Gereja Catedral da Imaculada Conceição) Dili, dengan menandatangi prasasti.

Usai peresmian gereja,  Paus Yohanes Paulus II menuju ke Tasitolu, untuk memimpin misa ekaristi di lapangan Tasitolu Dili yang diikuti 250.000 lebih umat Katolik.

Kunjungan Paus kali ini menjadi kali kedua seorang pemimpin tertinggi umat Katolik di dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan mengunjungi Timor-Leste. Siapa sosok Paus Yohanes Paulus II yang pernah menginjakan kaki di Timor-Timur, dan siapa sosok Paus Fransiskus yang akan melakukan kunjungan ke Timor-Leste pada 09 – 11 september mendatang.

1.Paus Yohanes Paulus II

Paus Pertama yang pernah mengunjungi Timor-Leste (waktu itu masih provinsi Timor-Timur ke-27 dari Republik Indonesia) adalah  Paus Yohanes Paulus II pada 12 oktober 1989.

Paus Yohanes Paulus II membuat sejarah pertama di dunia sebagai paus non-Italia pertama dalam lebih dari 400 tahun. Pada 1946 Paus Yohanes Paul II ditahbiskan. Dia menjadi uskup Ombi pada 1958 dan menjadi uskup agung Krakow pada 1964. Tak lama, pada 1967, Paus Yohanes Paul II diangkat menjadi kardinal oleh Paus Paulus VI. Setelahnya, pada 1978, dia menjadi Paus non-Italia pertama sejak 400 tahun berlalu.

Masa muda Paus Yohanes Paulus II dilahirkan di Wadowice, Polandia pada 18 Mei 1920. Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara yang lahir pada keluarga Karol Wojtyla (Ayah) dan Emilia Kaczorowska (Ibu). Dia lahir dengan nama asli Karol Józef Wojtyla. Karena ingin menjadi seorang imam, Yohanes Paul mulai belajar di seminari rahasia yang dikelola oleh uskup agung Krakow. Setelah Perang Dunia II berakhir, dia menyelesaikan studi agamanya di seminari Krakow dan ditahbiskan menjadi pastor dan selang beberapa tahun ia pun ditahbiskan menjadi Uskup dan Kardinal.

Paus Yohanes Paulus II saat tiba di Tasi-tolu, Dili saat memimpin misa kudus pada 12 oktober 1989. Foto Kompas

Dia dipilih menjadi Paus pada 16 Oktober 1978 dan pada 22 Oktober mulailah Paus  melakukan Pelayanan Pastoral Universal dalam Gereja. Sebagai pemimpin Gereja Katolik, dia berkeliling dunia dan mengunjungi lebih dari 100 negara untuk menyampaikan pesan iman dan damai dalam ajaran Katolik.

Paus Yohanes Paul II wafat pada 02 April 2005, di kediamannya di Vatikan City di usia 84 tahun. Pada hari wafatnya, lebih dari tiga juta orang mengantri untuk mengucap selamat tinggal kepada sosok pemimpin agama yang mereka cintai di Basilika Santo Petrus. Dimana, Paus Yohanes Paul II dimakamkan pada 08 April 2005.

Paus Yohanes Paul II dinyatakan sebagai seorang Santo (orang suci) pada april 2014. 

2.Paus Fransiskus

Paus kedua yang akan melakukan kunjungan ke Timor-Leste adalah Paus Fransiskus. Bapa Suci Paus Fransiskus dijadwalkan melakukan kunjungan ke Timor-Leste pada  09 hingga 11 september 2024 ini.

Paus Fransiskus adalah Paus Gereja Katolik ke-266 yang terpilih pada Konklaf Kepausan 13 Maret 2013 menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri, karena masalah kesehatan. Sebelumnya, ia merupakan Uskup Agung Buenos Aires, Argentina dan Paus pertama dari benua Amerika. Ia memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Asisi.

Ia adalah paus pertama dari benua Amerika, tepatnya kali pertama Paus dari Amerika Latin sepanjang era modern. Selain itu, Paus Fransiskus adalah paus pertama dari ordo Jesuit.

Paus Fransiskus. Foto google

Paus Fransiskus dilahirkan di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936 dengan nama kecil Jorge Mario Bergoglio. Ia adalah anak pertama dari lima bersaudara dari sebuah keluarga imigran dari Italia, yaitu pasangan suami istri, Mario Jose Bergoglio (Ayah) dan Regina Maria Sivori (Ibu).

Ia menyandang gelar master di bidang kimia dari Universitas Buenos Aires, lalu memilih masuk seminari, mempelajari teologi dan filsafat. Ia menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan sebagai Imam pada 13 Desember 1969. Selanjutnya ia berkarya di dunia pendidikan, menjadi Rektor Colegio de San Jose, dan sebagai pastor paroki di San Miguel. Pada 3 Juni 1997 Pastor Jorge Bergoglio diangkat menjadi Uskup Agung Coadjutor Buenos Aires.

Pada 21 Februari 2001 Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi Kardinal dengan gelar San Roberto Bellarmino. Pada 13 Maret 2013  melalui Sidang Konklaf, Kardinal Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi pemimpin baru Gereja Katolik sedunia menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri. Seperti Santo Fransiskus dari Asisi yang menjadi nama pilihannya, Paus Fransiskus pun dikenal mengasihi orang-orang miskin.

Semangat pengabdian kepada sesama, solidaritas kepada kaum miskin, dan kesederhanaan dalam hati serta pikiran, itu yang ingin dicontoh Paus. Dengan memilih nama Fransiskus, Kardinal Jorge Mario Bergoglio ingin menjadi ‘Paus milik rakyat’, mengaktualisasi arah pastoral gereja, yakni solider, berpihak kepada yang tersisih, orang kecil, dan membumi atas dasar sikap iman. Sebab ia mengasihi orang-orang miskin.

Berbeda dengan tahun 1989 dimana kedatangan Paus Yohanes Paulus II  waktu itu terbilang cukup singkat. Namun untuk kunjungan  Paus yang kedua kalinya ke Timor-Leste memiliki waktu yang lebih panjang, sehingga Paus Fransiskus bisa meluangkan waktu selama tiga hari di Dili, Timor-Leste.

Paus Fransiskus selama tiga hari (09 – 11 september) di Dili, Timor-Leste akan memimpin misa dan melakukan beberapa pertemuan yaitu :

  1. Paus Fransiskus yang juga sebagai Kepala negara Vatikan akan melakukan pertemuan kenegaraan dengan Presiden Republik, José Ramos Horta.
  1. Paus Fransiskus akan mengunjungi anak-anak penyandang disabilitas di panti sosial sekaligus sekolah yang dikelola oleh Kongregasi Susteran Asosiasi Lembaga Misionaris Awam (ALMA)
  1. Paus Fransiskus akan melakukan pertemuan dengan para uskup, pastor, diakon, orang-orang bakti, seminaris dan katekis di Geraja Katedral Dili
  1. Paus Fransiskus akan melakukan pertemuan pribadi dengan 38 Pastor dari Ordo Serikat Yesus biasa dikenal dengan Yesuit atau Jesuit di kediamannya Nunsiatus Apostolik
  1. Paus Fransiskus akan memimpin misa kudus di Tasitolu yang diperkirakan akan dihadiri oleh 700.000 umat Nasrani
  1. Paus Fransiskus akan melakukan pertemuan dan memberikan pidato pada sekitar 3000 kaum muda terpilih dari setiap paroki selama satu jam di Pusat Konvensi Dili (CCD).

Horta minta Pemerintah persiapkan secara maksimal

Sementara itu, menyambut kedatangan Paus Fransiskus ke Timor-Leste pada 09 – 11 september ini, Presiden Republik José Ramos Horta pada 25 juli 2024, meminta Pemerintah Konstitusional ke-IX untuk mempersiapkan segalanya secara maksimal.

Presiden Republik, José Ramos Horta. Foto Tatoli /Egas Cristovão

“Kunjungan Paus akan dihadiri oleh banyak orang. Pemerintah harus melakukan pengelolaan yang terbaik untuk memfasilitasi dan  mempersiapkan segalanya secara maksimal,” kata Presiden Horta pada wartawan di Istana Kepresidenan, Dili, pada 25 juli 2024.

Kepala Negara juga memberikan kepercayaan penuh kepada Pemerintah untuk berkoordinasi  dengan pihak gereja melakukan persiapan yang terbaik jelang kunjungan Paus Fransiskus

“Ini merupakan tantangan besar bagi kita, percayalah Pemerintah berkoordinasi dengan Gereja akan mewujudkan kegiatan ini dengan baik.   Karena, jika kita mengatur semuanya dengan baik saat menerima Paus dan berjalan sukses, maka kita juga dapat menerima para Kepala Negara dari negara ASEAN yang datang ke Timor-Leste, jika kita menjadi anggota penuh ASEAN pada 2025,” kata Horta.

Xanana minta hormati kunjungan Paus Fransiskus

Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão. Foto Tatoli/Francisco Sony

Dilain pihak, Pemerintah Timor-Leste melalui Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão mengatakan, kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus  tahun ini sangat penting, sehingga ia meminta seluruh masyarakat harus menghormati dan berpartisipasi dalam menyambut Paus di Timor-Leste.

“Kunjungan Paus Fransiskus sangat penting. Jadi, selama tiga hari Paus di Timor-Leste, kita semua harus menghormati dan menghargai kunjungan Bapa Suci,” tutur Perdana Menteri Xanana pada 27 juni lalu.

Dom Virgílio Kardinal : Pentingnya kunjungan Paus bagi Timor-Leste

Begitu juga, Uskup Agung Dili, Dom Virgílio Kardinal do Carmo da Silva mengatakan Gereja Katolik di Timor-Leste akan menyiapkan pembinaan secara spiritual bagi nasrani Timor-Leste sebagai bagian dari penyambutan Paus Fransiskus yang direncanakan akan melakukan kunjungan ke Timor-Leste pada tahun ini.

Uskup Agung Dili, Dom Virgílio Kardinal do Carmo da Silva. Foto Tatoli

“Pihak gereja menyiapkan permbinaan untuk menyiapkan diri secara spiritual, karena kita ingin semua melihat bahwa kedatangannya (Paus Fransiskus) bukan sebagai turis, tetapi untuk mengerti pentingnya kunjungan Paus setelah 35 tahun ini adalah apa? dan kunjungan dari ini memiliki arti apa? Kita akan menyiapkan katekese mulai dari anak-anak, kaum muda dan orang dewasa,” ungkap Dom Virgílio Kardinal kepada media pada 15 maret 2024.

Dom Virgílio Kardinal juga meminta agar  para nasrani bisa memiliki pemahaman dan bisa merasakan sendiri keuntunga dari kunjungan Paus.

Monsinyur Sprizzi : Ini merupakan kunjungan pastoral Paus

Sementara, Nunsius Monsinyur Marco Sprizzi kepada wartawan usai bertemu Presiden Republik, Jose Ramos Horta  mengungkapkan, kunjungan Paus Fransiskus ke Timor-Leste merupakan kunjungan pastoral. 

“Kedatangan Paus Fransiskus merupakan kunjungan kenegaraan tetapi yang utama merupakan kunjungan Pastoral. Dimana, Paus Fransikus tiba di Timor-Leste dalam rangka mengunjungi umatnya untuk pertama kalinya,” jelas Nunsius Monsinyur Marco Sprizzi kepada wartawan pada  12 februari 2024.

Nunsius Monsinyur Marco Sprizzi. Foto Tatoli/Francisco Sony

Dalam pesan, kata Monsinyur Marco Sprizzi bahwa Paus Fransiskus ingin bertemu dengan para umatnya di Timor-Leste.

Ia juga mengatakan, semua negara mengingingkan kunjungan dari Paus Fransiskus termasuk Timor-Leste.

“Atas nama Vatikan, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Republik, Perdana Menteri, dan para Menteri kabinet ke-IX di Timor-Leste, yang telah berusaha mempersiapkan semuanya menjelang kunjungan Paus ke Timor-Leste,” ujarnya. 

Pemerintah alokasi anggaran

Untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus ke Timor-Leste, Pemerintah dalam rapat Dewan Menteri, pada 28 februari 2024,  memutuskan menyiapkan dana sebesar $12 juta untuk mempersiapkan penyambutan kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus ke Timor-Leste pada 09 – 11 september 2024. 

Paus Fransiskus kunjungi empat negara di Asia Pasifik

Seperti yang dilansir website resmi Vatican News, Paus Franciskus akan mengadakan kunjungan pastoral ke Indonesia, Papua Nugini, Timor-Leste dan Singapura pada 02 hingga 13 September 2024.

Paus Fransiskus menerima undangan resmi dari Kepala Negara dan petinggi gereja untuk melakukan kunjungan pastoral ke-43 ke luar negeri. Menurut jadwal yang ditentukan, Paus Fransiskus akan terbang dari Roma pada 02 september 2024 dan akan kembali lagi ke Roma pada 13 september 2024.

Paus Franiskus akan mengadakan kunjungan pertama ke Jakarta-Indonesia pada 03 september 2024 hingga 06 september 2024. Penduduk Indonesia mayoritas agama Islam terbanyak di dunia dan penganut agama Katolik kurang lebih delapan juta (3,1%).

Setelah itu, Paus Fransiskus akan mengadakan kunjungan pastoral di Port Moresby, Papua Nugini dan Vanimo pada 06—09 setembru 2024. Penduduk di Papua Nugini 32% menganut agama Katolik atau kurang lebih dua juta orang.

Kemudian Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan pastoral di Timor-Leste selama tiga hari yang akan dimulai pada 09 hingga 11 setembru 2024. Penduduk Timor-Leste 96% mayoritas menganut Agama Katolik atau total populasi berjumlah satu juta lebih.

Seusai itu, Paus Fransiskus akan mengadakan kunjungan pastoral di Singapura selama tiga hari, mulai dari tanggal 11 hingga 13 september 2024. Kurang lebih ada umat Katolik berjumlah 395.000 yang berdomidili di Singapura.

Kunjungan pastoral Paus Fransiskus ke empat negara di Asia Pasifik itu akan didampingi oleh para uskup dan kardinal berjumlah 55 orang dan para kuli tinta atau jurnalis mancanegara  berjumlah 80 orang.

Dikutip dari Kompas.com – Wikipedia – Vatikan News –  Biography.com – BBC

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!