DILI, 24 agustus 2024 (TATOLI)—Nunsius Apostolik Vatikan di Timor-Leste, Monsinyur Marco Sprizzi kembali mengingatkan umat katolik di Timor-Leste untuk berpatisipasi secara maksimal pada perayaan ekaristi bersama Paus Fransiskus di Tasi-Tolu pada 10 september mendatang.
Nunsius Apostolik Vatikan menyampaikkan hal ini terkait dengan keharusan pendaftaran untuk menghadiri misa kudus bersama Paus Fransiskus yang diberlakukan oleh Gereja Katolik dan Pemerintah Timor-Leste.
“Altar di Tasi-Tolu ini dibangun agar anda dapat berpartisipasi dalam Misa Kudus. Tetapi, hari ini, jika kebetulan mereka tidak bisa mendaftarkan diri masih bisa karena kemungkinan masih ada tempat. Barangkali ada umat yang tdak terdaftar pun akan diperbolehkan mengikuti misa kudus, karena Paus menginginkannya agar semua orang bisa bertemu dengan Paus, memberi salam dan menerima berkat dan menerima rahmat dari Paus,” kata Monsinyur Marco usai menghadiri peresmian dan pemberkatan altar cuci untuk perayaan ekaristi bersama Paus Fransiskus di Tasi-Tolu, jumat ini.
Ia mengakui, seluruh umat bebas berpartisipasi dalam misa kudus dan ketika masyarakat didorong untuk melakukan pendafataran hanya agar bisa mendapatkan akses pada bantuan dengan perhitungan tepat seperti air, transportasi dan dukungan lainnya.
Dalam kesempatan ini, Monsinyur Marco juga beteriama kasih pada Pemerintah Timor-Leste yang sudah menyiapkan tempat di Tasi-Tolu agar Paus Fransiskus bisa merayakan misa kudus bersama dan perayaan bagi semua orang di Timor-Leste.
“Sekarang ada altar Cuci di Tasi-Tolu itu adalah kelanjutan antara kisah Paus Yohanes Paulus II menurut apa yang beliau sampaikan kepada Timor-Leste dan kini Paus Fransiskus datang untuk menegaskan bahwa Timor-Leste kini menjadi negara yang bebas dan merdeka. Untuk meneguhkan keimanan, maka dari itu atas nama Paus, kami berterima kasih kepada pemerintah atas pekerjaan yang telah mereka lakukan,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Uskup Agung Metropolitan Dili, Dom Virgílio Kardinal do Carmo da Silva juga mendorong semua orang untuk datang dan mengikuti misa dengan hikmat di Tasi-Tolu, yang kini menjadi momen terpenting dalam sejarah Timor-Leste.
“Kunjungan Paus tidak sering dilakukan, momen bersejarah bagi negara ini, kita semua jangan ketinggalan karena masih ada 16 hari lagi. Kita belum terlambat karena bagi kita dan seluruh umat untuk mengambil tindakan. Manfaatkanlah kesempatan ini, karena kehadira Paus merupakan rahmat bagi kita untuk memperkuat iman, persatuan dan persekutuan kita sebagai umat,” kata Dom Virgílio Kardinal.
Ia berharap, ketika umat mengalami kesulitan dalam transportasi dari kotamadya ke Dili, mereka dapat mendaftar di paroki-paroki di Dili untuk bergabung dengan keluarganya di Dili sebelum mereka bertemu dengan Paus Fransiskus.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Cancio Ximenes