DILI, 20 agustus 2024 (TATOLI) —Panglima Angkatan Bersenjata Republik Timor Leste (F-FDTL), Letnan Jenderal Domingos Raúl “Falur Rate Laek” dalam HUT peringatan 49 tahun eksistensi FALINTIL (Forças Armadas da Libertaçao Nacional de Timor-Leste) menyatakan perlu merayakan hari Falintil untuk menghormati pengorbanan dan semangat patriotic dan keberanian anggota Falintil.
“Selama beberapa dekade sejarah, negara kita telah dihadapkan pada masa-masa sulit, namun para pembela tanah air kita, khususnya para pejuang pemberani kita, selalu berdiri untuk membela tanah air dan rakyat mereka dengan nyawa mereka, yang membuat mereka mendapat penghormatan yang luar biasa dan kehormatan yang tak lekang oleh waktu,” ungkap Letnan Jenderal Falur Rate Laek dalam upacara resmi 49 tahun FALINTIL di markas besar F-FDTL, selasa ini.
Ia mengatakan, nama besar mereka, kehebatan militer dan tradisi kemenangan mereka akan diwariskan dari generasi ke generasi. Itulah sebabnya dirayakan setiap tahun untuk menghormati pengorbanan, semangat patriotik, kegagahan, dan keberanian para pria dan wanita FALINTIL, yang darahnya telah menyirami benih-benih kebebasan semua orang sehingga dapat hidup di negara yang bebas dan merdeka.
“Untuk menghormati dan memberi penghormatan atas keberanian dan kegagahan mereka, para pria dan wanita pemberani ini, marilah para pemimpin kita meninggalkan perbedaan, kebencian, dan semangat balas dendam politik dalam proses konsolidasi dan pembangunan nasional. Mari kita semua mengibarkan panji-panji inklusi, keadilan, kejujuran, kondisi yang setara, toleransi dan persatuan nasional,” ucapnya.
Letnan Jenderal Falur Rate Laek meyakini bangsa-bangsa yang besar dibangun ketika semua orang memiliki suara dan diperlakukan setara dalam rencana nasional yang besar.
Pentingnya Rekonsiliasi
Menurutnya, dengan diperolehnya kembali kemerdekaan dan pembebasan negara, tidak bisa tidak menyebutkan proses rekonsiliasi, yang juga merupakan hasil dari perkembangan perjuangan pembebasan, dan sebagai hasil dari rencana kepemimpinan.
“Rekonsiliasi bukan tentang melupakan, bukan tentang penyerahan diri, melainkan tentang menegaskan niat baik kita, rasa pengampunan dan humanisme kita, keinginan kita untuk maju dengan syarat-syarat yang sama, tanpa berpegang teguh pada kenangan buruk di masa lalu,” katanya.
“Ini adalah hari untuk merayakan persatuan nasional kita, kekuatan yang selalu mendukung semua keberhasilan kita, mengingat bahwa Timor-Leste lahir di bawah semboyan “Persatuan, Aksi dan Kemajuan”. Dan di bawah semboyan Persatuan Nasional inilah kita harus membangun masa depan yang kita inginkan, karena tanpa tekad, semangat pengorbanan dan kecerdasan, impian rakyat Timor-Leste untuk pembebasan nasional tidak akan terwujud,” pintanya.
Dalam menutup pidatonya, Letnan Jenderal Falur Rate Laek menekankan pentingnya acara khusus tersebut karena memiliki kesempatan untuk membangun dan menghormati mereka yang telah membuat kebebasan semua orang menjadi mungkin. Di atas segalanya, semua orang perlu menciptakan lingkungan tanggung jawab individu dan sosial berdasarkan nilai-nilai seperti kejujuran, pengakuan atas jasa, kebenaran, dan yang terpenting, kehormatan.
Hadir dalam perayaan tersebut ada pun Presiden Republik, José Ramos Horta bersama para anggota Parlemen Nasional, Pemerintah, Korps Diplomatik dan Konsuler, Jenderal dan Perwira Tinggi, Komandan Komponen dan Unit, Atase Pertahanan, para veteran dan pejabat sipil, Perwira, Sersan, Bintara dan keluarga para pejuang.
Dalam upacara HUT FALINTIL dilakukan juga sebuah pertunjukan oleh para pasukan F-FDTL dari angkatan darat, udarah serta Polisi Militer. Selain itu, merayakan HUT FALINTIL dilakukan juga sebuah pameran di lapangan F-FDTL Fatuhada.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz