iklan

PERTAHANAN

49 tahun HUT FALINTIL, penghormatan bagi martir dan pahlawan Timor-Leste

49 tahun HUT FALINTIL, penghormatan bagi martir dan pahlawan Timor-Leste

Presiden Republik, Jose Ramos Horta dalam ucapara HUT peringatan 49 tahun eksistensi FALINTIL yang diadakan di markas besar F-FDTL, selasa (20/08). Foto Tatoli/Antonio Daciparu

DILI, 20 agustus 2024 (TATOLI)—Presiden Republik, José Ramos Horta dalam peringatan 49 tahun eksistensi FALINTIL (Forças Armadas da Libertaçao Nacional de Timor-Leste) kembali memberikan penghormatan bagi para martir dan pahlawan Timor-Leste yang berjasa bagi perjuangan kemerdekaan.

“Hari ini kita merayakan ulang tahun ke-49 pembentukan FALINTIL. Ini adalah kesempatan untuk menghormati dan mengenang dua puluh empat tahun perjuangan pembebasan nasional dan dua puluh lima tahun pembangunan perdamaian, pembangunan nasional, dan penguatan aturan hukum yang demokratis. Kami memberikan penghormatan kepada para martir dan pahlawan yang telah mengorbankan nyawa mereka sehingga Timor-Leste dapat bangkit sebagai bangsa yang bebas dan merdeka,” ungkap Presiden Horta melalui pidatonya di markas besar F-FDTL Fatuhada, selasa ini.

Mengenang dengan rasa hormat yang mendalam pejuang Nicolau Lobato, yang warisannya sebagai pemimpin perlawanan terus menerangi jalan para pemimpin. Kepemimpinan dan pengorbanannya merupakan sumber inspirasi yang terus menerus dalam perjuangan untuk keadilan dan kesejahteraan semua orang Timor-Leste.

Juga mengenang para pahlawan yang masih hidup yang mengajarkan kepada semua nilai keberanian, pengorbanan, dan pemikiran strategis untuk mengatasi tantangan-tantangan besar.

“Saya berbicara tentang Pendiri bangsa kita, Panglima Tertinggi FALINTIL, Kay Rala Xanana Gusmão, tetapi juga para panglima yang mendampinginya, Mayor Jenderal Taur Matan Ruak, Letnan Jenderal Lere Anan Timur, Letnan Jenderal Domingos Raúl “Falur Rate Laek”, Mayor Jenderal Ximenes Sabika, dan banyak lagi, yang teladannya terus mendorong kita untuk menghadapi kesulitan dan rintangan yang dihadapi saat ini dengan tekad dan keteguhan hati,” sebutnya.

Juga bagi mereka yang setelah menyaksikan Hari Resrotasi Kemerdekaan Nasional, seperti Komandan Ma’Huno Bulerek Karathayano (Bukar), Júlio Sarmento da Costa (Meta-Mali), dan lainnya, yang telah kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Penting juga untuk mengenang para korban dan para pahlawan Klandestin, yang tindakannya sangat menentukan dalam memperjuangkan penentuan nasib sendiri bagi rakyat Timor-Leste.

Di antara mereka, Presiden Horta juga memberikan penghormatan kepada kehidupan dan karya almarhum Fernando Lasama de Araújo, sebagai Presiden RENETIL, dan mengakui pentingnya para pemimpin mahasiswa yang masih hidup, seperti Mariano Assanami Sabino Lopes, yang kontribusinya sangat penting bagi kebebasan yang dinikmati hari ini.

Ia pun dengan menyoroti, dengan rasa hormat yang mendalam, kepemimpinan almarhum Uskup Martinho da Costa Lopes, yang pada saat-saat paling gelap penindasan, mengangkat suaranya untuk membela rakyat, menjadi mercusuar harapan. Juga penghormatan kepada Uskup Dom Ximenes Belo, yang keberanian dan komitmennya terhadap hak asasi manusia telah menggalang dukungan internasional untuk perjuangan Timor-Leste.

“Kami tidak dapat melupakan peran penting dari semua pastor, ibu dan religius yang telah ditahbiskan yang, selama bertahun-tahun, tidak hanya memberikan tempat perlindungan dan perlindungan kepada FALINTIL, tetapi di atas semua itu, mereka telah menjadi sumber iman dan inspirasi yang konstan bagi kami semua. Gereja Katolik tidak hanya menemani perjuangan kami, Gereja Katolik berada di tengah-tengah perjuangan kami, sebagai kekuatan moral dan spiritual yang dengan teguh membimbing kami menuju kemerdekaan,” paparnya. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!