iklan

HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

USAID bantu sembilan LSM selesaikan penelitian tata kelola pemerintahan

USAID bantu sembilan LSM selesaikan penelitian tata kelola pemerintahan

Menteri Pendidikan, Dulce de Jesus mewakili Wakil Perdana Menteri, Mariano Assanami Sabino berpartisipasi dalam peluncuran hasil penelitian yang direalisasikan dengan dukungan dari Amerika Serikat melalui USAID. Foto Tatoli/Antonio Daciparu

DILI, 08 agustus 2024 (TATOLI)— Sembilan lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal mempresentasikan hasil penelitian yang direalisasikan dengan dukungan dari Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Ini adalah keempat kalinya LSM-LSM tersebut mempresentasikan hasil penelitian melalui Kegiatan Advokasi LSM untuk Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dari USAID, yang bertujuan untuk memajukan advokasi kebijakan yang lebih baik oleh organisasi-organisasi masyarakat madani Timor-Leste.

Direktur Misi USAID, Robert Barton mengatakan penelitian putaran keempat ini membahas isu-isu penting, termasuk mekanisme hibah mitra pembangunan kepada LSM lokal dan nasional, rencana sektor pendidikan dan kesehatan yang inklusif bagi para penyandang disabilitas, lapangan kerja bagi para lulusan sekolah kejuruan, akses kesehatan di daerah pedesaan, jaringan rujukan perlindungan anak, produksi pertanian di Lautem, peran kelompok-kelompok bela diri dalam promosi perdamaian, dan akses air.

“LSM memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan. LSM yang berkualitas tinggi membantu meminta pertanggungjawaban pemerintah sekaligus mendukung tata kelola pemerintahan yang adil dan responsif. Amerika Serikat, melalui USAID, dengan bangga mendukung mitra LSM kami dalam mengembangkan kemampuan penelitian dan advokasi mereka,” kata Direktur Misi USAID di City8, kamis ini.

Selama acara dua hari tersebut, sembilan LSM berpartisipasi berbagi temuan penelitian untuk memperkuat kemitraan kebijakan dan visibilitas pekerjaan mereka dengan pemerintah dan masyarakat.

LSM-LSM tersebut adalah, ADTL  (Asosiasaun Defisiensia Timor-Leste), Belun, CBRNTL (Community Based Rehabilitation Network Timor-Leste), FONGTIL (Forum LSM Timor-Leste), FHTL (Fundasaun Hafoun Timor-Leste), JSMP (Judicial System Monitoring Programme), MAHON (Many Hands One Nation), MDI  (Mata Dalan Institute), dan PROSPEK (Programa Spesifiku fo Prioridade ba Ema Kiak).

Sementara, Direktur Eksekutif ADTL, Cesario da Silva mengatakan proses penelitian dilakukan secara professional terkait dengan sektor-sektor terkaitn dan penggunaan studi ini meningkatkan kolaborasi pemerintah dengan masyarakat sipil dan menyoroti bagaimana pemerintah dapat secara efektif memenuhi kebutuhan warga negara.

“Sektor-sektor yang mengambil bagian dalam penelitian ini terkait pendidikan, pelatihan, ketenagakerjaan, hukum dan juga kegiatan damai dan stabilitas serta temuan yang kita lakukan pada seni bela diri dan seni rituais. Ini sangat penting dari laporan ke-sembilan LSM dan kami percaya laporan ini bisa mendukung lembag-lembaga terkait untuk mengambil keputusan,” jelas Cesario da Silva.

Direktur Forum Organisasi Non-Pemerintah di Timor Leste (FONGTIL), Valentim da Costa Pinto mengatakan dukungan ini sudah berjalan hampir dua tahun dan dari FONGTIL juga melakukan penelitian dalam penyaluran subsidi publik.

“Khusus dari ADTL mempresentasikan tentang bagaiaman layanan pendidikan khusus kamu difabel dan dari FONGTIL disini kita ingin melihat bagaimana menjamin eksistensi sebuah LSM dengan dukungan dari para mitra yang mendukung. Di laporan hari ini dari MAHON juga mempresentasikan laporan tentang bagaimana mempromosikan ketenagakerjaan bagi pra kaum muda produktif,” ucapnya.

Dilain pihak, Menteri Pendidikan, Dulce de Jesus mewakili Wakil Perdana Menteri, Mariano Assanami Sabino yakin laporan tersebut sangat penting bagi pemerintah sebagai bukti untuk mengambil keputusan dalam melaksanakan politik.

“Dengan laporan ini khusus untuk sektor pendidikan, kami akan mengupayakan untuk mengunakan laporan ini dengan baik, LSM sendiri memberikan bukti yang lebih baik bagi pemerintah karena kalo hanya kami sendiri takkan bisa mengumpulkan lebih baik,” jelasnya.

Kegiatan Advokasi LSM untuk Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dari USAID/Timor-Leste meningkatkan kapasitas advokasi, penelitian, analisis, dan jaringan LSM, serta mendorong lingkungan yang mendukung bagi LSM yang independen.

Sejak restorasi kemerdekaan Timor-Leste, USAID telah memberikan kontribusi lebih dari $323 juta untuk pembangunan, mendorong pembangunan yang inklusi dan damai untuk negara yang lebih makmur, sehat, dan mandiri. 

Reporter  : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!