DILI, 29 juli 2024 (TATOLI)— Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional OXFAM di Timor-Leste meminta Media Konvensional melalui kehadiran para Jurnalis untuk lebih peka dalam menganalisis pendanaan iklim seperti Green Climate Fund (GCF) dan Global Environment Facility (GEF) yang di terima Timor-Leste setiap tahun untuk menghadapi masalah perubahan iklim.
Hal ini disampaikkan oleh Lucio Savio, Manajer Proyek Pendanaan Iklim dan Layanan Keadilan Iklim di OXFAM Timor-Leste melalui sebuah pertemuan dengan para jurnalis dari berbagai media di kantor OXFAM – TL, Hudilaran, senin ini.
“Pendanaan iklim sangat penting untuk memungkinkan masyarakat membangun ketahanan terhadap dampak iklim. Jadi saya minta para jurnalis yang hadir hari ini seperti kami juga untuk lebih peka dalam menganalisis pendanaan iklim ini sendiri. Karena setiap tahun kita sebagai negara LDC (Least Development Country) menerima pendanaan untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim dan kita harus melihat apakah dana tersebut digunakan dengan baik sesuai NDC (Nationally Determined Contribution) atau tidak,” jelasnya.
Ia menjelaskan sesuai perkiraan hingga 2050, biaya adaptasi terhadap perubahan iklim di negara-negara berkembang diperkirakan naik hingga $500 miliar juga biaya untuk mengurangi emisi iklim untuk membatasi pemanasan sampai 1,5 derajat celsius dapat meningkat ganda pada tahun 2030.
Selain itu, biaya tahunan terkait kerugian dan kerusakan akibat bencana iklim akan berkiran rata-rata antara $1,1 triliun hingga $2,7 triliun pada tahun 2050.
“Jika kalian lihat di GCF sudah ada $57 juta yang sudah diakses oleh Timor-Leste untuk perubahan iklim dan untuk GEF sudah $20 juta lebih yang diakses. Ini tidak terhitung dana dari para lembaga atau institusi internasional lainnya. Jadi, kita harus melihat bahwa ini akan langsung memberikan dampaik bagi masyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan ini Lucio Savio juga mengungkapkan bahwa saat ini OXFAM Timor-Leste telah menyiapkan sebuah hasil studi tentang politik dan undang-undang yang berkaitan dengan perubahan iklim.
“Kami melakukan analisis dengan semua dokumen untuk melihat tranparansi, akuntabilitas sosial, bidang inklusif dan kami berpikir bahwa dengan adanya briefing ini para jurnalis untuk bisa lebih mengerti konten dari laporan kami sebelum diluncurkan,” ucapnya.
Dalam laporan studi tentang perubahan iklim dan analisis ini juga menganalisis pendanaan dari tingkat global khususnya kontribusi negara-negara berkembang dalam kesepakatan paris untuk memobilisasi dana perbuahan iklim ke LDC.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz