iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Kehadiran IAC bantu CNC lestarikan sejarah dan rekonsiliasi

Kehadiran IAC bantu CNC lestarikan sejarah dan rekonsiliasi

Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão melakukan pertemuan dengan Anggota Dewan Penasehat Internasional (International Advisory Council - IAC) dari berbagai negara di Kantor Pemerintah, selasa (02/06). Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 02 juli 2024 (TATOLI)— Timor-Leste melalui Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão dan anggota Pemerintah lainnya telah memilih sembilan Anggota Dewan Penasehat Internasional (International Advisory Council – IAC) dari berbagai negara untuk medukung layanan CNC (Centro Nacional Chega) dalam melestarika sejarah Timor-Leste dan proses rekonsiliasi.

Pagi ini, ke-enam anggota IAC didampingi Ketua Dewan Administrasi CNC, Manuel Mesquita, Direktur Eksekutif CNC, Hugo Fernandes telah melakukan pertemuan resmi dengan PM Xanana dan Wakil Menteri Bidang Parlamen, Aderito Hugo di kantor pemerintah.

“IAC ini dipilih langsung oleh PM Xanana dan Wakil PM, mereka bertemu secara resmi untuk menyempaikan layanan apa yang selama ini mereka lakukan dan untuk mendengar langsung arahan dari PM Xanana apa yang harus dilakukan untuk tiga tahun ke-depan,” jelas Hugo Fernandes pada jurnalis usai menghadiri pertemuan pagi ini.

Ia mengungkapkan seharusnya ada sembilan anggota IAC yang hadir dalam pertemuan tetapi tiga lainnya dari Afrika Selatan, Peru dan Indonesia sedang berhalangan dengan beberapa urusan yang tidak bisa ditinggalkan.

Para anggota IAC yang hadiri terdiri dari Gus Miclat (Filipina), Nisay Hang (Kamboja), Akihisa Matsuno (Jepang), David Webster (Kanada), Marisa Ramos (Portugal) dan Ting Hooi (Malaysia).

“Mereka disini untuk memberikan dukungan dan nasihat strategis pada CNC khususnya di bidang seperti rekonsiliasi, sejarah, pos konflik, kaum muda dan lainnya yang terkait dengan kinerja kerja CNC. Mereka semua sebagain besar adalah Professor di Universitas, Peneliti, dan Ahli dalam Rekonsiliasi. Dengan kehadiran mereka kita bisa mendapatkan pengalaman baru,” ujarnya.

Diinformasikan ke-sembilan anggota IAC sendiri akan tetap tinggal di negara mereka dan hanya akan datang ke Timor-Leste dalam setahun sekali mengingat dukungan pada CNC Timor-Leste di lakukan secara cuma-cuma tanpa memberikan dana.

Ke-sembilan anggota IAC sendiri telah diundang langsung oleh Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão untuk ikut hadir dalam HUT Referendum ke – 25 di Timor-Leste pada 30 agustus mendatang.

Anggota IAC, Akihisa Matsuno (Jepang) juga mengakui bahwa sejauh ini CNC telah bekerja dengan baik dalam mempromosikan pendidikan hak asasi manusia, melestarikan ingatan sejarah, memfasilitasi upaya rekonsiliasi, dan menghormati warisan dari mereka yang berjuang untuk kebebasan selama periode yang penuh gejolak dalam sejarah Timor-Leste.

“Banyak hal yang dilakukan CNC seperti penelitian sejarah Timor-Leste, memproduksi buku dan juga bekerja dalam rekonsiliasi meskipun ini sangat sulit. Kami, harap Pemerintah Timor-Leste juga terus mendukung CNC, bersama PM Xanana kami akan lakukan berbagai diskusi mulai dari penelitian yang lebih banyak dalam sejarah. Selain itu bagaimana membagi  pengalaman bersama PM Xanana tentang rekonsiliasi,” katanya.

Diketahui CNC sebuah lembaga penting yang memainkan peran penting dalam memajukan hak asasi manusia, dan rekonsiliasi di negara ini. Didirikan pada bulan desember 2016, CNC berfokus pada pelaksanaan rekomendasi Komisi Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsiliasi (CAVR) untuk melembagakan ingatan dan memajukan hak asasi manusia melalui berbagai inisiatif. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!