DILI, 12 juni 2024 (TATOLI)—Direktur Eksekutif Unit Misi untuk Memerangi Stunting (UNMICS), Joel Maria Pereira mengatakan, pihaknya telah meluncurkan Program Gizi Terpadu di sembilan desa yang ada di tiga kotamadya dan di RAEOA (Daerah Administratif Spesial Oecusse Ambeno).
Demikian hal itu diungkapkan Direktur Joel Maria Pereira kepada wartawan di ruang kerjanya, di Istana Presidensial, Bairro Pite, Dili, rabu ini.
“Baru baru ini UNMICS telah meluncurkan Program Gizi Terpadu. Artinya kita mengundang semua mitra dari Pemerintah maupun mitra Pembangunan seperti PBB, Organisasi Internasional dan nasional, untuk melakukan intervensi di beberapa wilayah spesifik agar bersama-sama mengurangi malnutrisi yang ada di negara ini,” kata Direktur Joel Maria Pereira.
Disebutkan, UNMICS telah meluncurkan Program Gizi Terpadu tersebut di sembilan desa yang ada di tiga kotamadya dan di RAEOA yaitu :
- Kotamadya Dili berfokus di tiga desa yaitu, Bairo Pite, Kampung Alor dan Maloa
- Kotamadya Ermera berfokus Matata
- Kotamadya Bobonaro berfokus di Memo
- RAEOA berfokus di Lifau, Kinan, Oesilo dan Baqui
Dijelaskan, UNMICS tidak melakukan intervesi secara langsung melainkan melakukan k0ordinasi dengan mitra dari Pemerintah dan non Pemerintah untuk melakukan intervensi sesuai dengan tugasnya.
“Ada yang memberikan pelatihan mengenai keluarga baik, ada yang memberikan contoh mengenai cara memasak yang benar, ada mitra yang mengajari masyarakat melaksanakan pertanian di lingkungan rumah, dan ada beberapa mitra yang diundang untuk memberikan makanan bergizi pada anak-anak, begitupun dengan Kementerian Kesehatan memberikan program kesehatan dengan memberikan perawatan pada anak- anak,” jelasnya.
Menurutnya, dari laporan jumlah anak menderita malnutrisi/ stunting dengan umur 0 bulan hingga 5 tahun di sembilan desa ada 847 anak. Dari total itu teridentifikasi di desa Matata ada 205 anak, 123 di Dili, 122 di Memo, 187 di Lifau, 54 di Kinat, 102 di Baqui, dan 54 di Oesilo.
“Berkaitan dengan program tersebut, UNMICS bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, dan juga bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, serta dengan mitra Pembangunan, seperti, Mercy Corps, World Vision, Plan Internasional, DFAT, Scaling Up Nutrition (SUN), dan lainnya untuk memberantas malnutrisi di negara ini,” katanya.
Menurutnya, intervensi tersebut harus dilakukan di semua kotamadya karena stunting di Timor-Leste terdapat di semua kotamdya khususnya stunting paling tinggi ada di Ermera, Ainaro, RAEOA, Aileu, Bobonaro dan Covalima.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehetan saat ini angka stunting di Timor-Leste mencapai 47,1%.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz