iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Timor-Leste usulkan nama SBY jadi utusan PBB untuk Myanmar

Timor-Leste usulkan nama SBY jadi utusan PBB untuk Myanmar

Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão, bersama tim melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres. Foto Media GPM

DILI, 31 mei 2024 (TATOLI)– Timor-Leste mengusulkan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, agar menunjuk mantan Presiden Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai pemimpin Komisi untuk Perdamaian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk menyelesaikan krisis politik dan militer yang terjadi di Myanmar.

Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli, menyebutkan, usulan tersebut langsung disampaikan oleh Perdana Menteri (PM), Kay Rala Xanana Gusmão kepada Sekjen PBB, disela-sela menghadiri pertemuan pembukaan Konferensi Internasional ke-IV tentang Negara Kepulauan yang Berkembang (SIDS) di São João, Antigua dan Barbuda, pada senin (27/05/2024).

Kay Rala Xanana Gusmão yang didampingi Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Bendito dos Santos Freitas, menginformasikan bahwa Negara Timor-Leste mengajukan proposal agar negara anggota ASEAN untuk duduk bersama dalam dialog guna mencari solusi atas kasus kudeta militer di Myanmar.

Mantan Presiden Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhoyono. Foto Antaranews

Sebelumnya, Presiden Republik, José Ramos-Horta juga telah berbicara dengan kepala PBB, António Guterres tentang masalah ini, sehingga dalam kesempatan ini Perdana Menteri Xanana hanya memperkuat kebijakan Timor-Leste untuk menyampaikan kepada para pemimpin ASEAN untuk menegosiasikan kesepakatan “P5” (lima poin konsensus).

Berita terkait : TL unjuk solidaritas kepada ASEAN tentang eskalasi konflik di Myanmar

Kesepakatan “P5” (lima poin konsensus) telah disetujui oleh pemimpin ASEAN pada tahun 2021 dan harus diimplementasikan agar dapat memutus masalah etnis dan dewan komplotan militer yang masih terus terjadi.

“Kami berdua Presiden Republik telah berpikir. Presiden Republik telah berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB dan saya datang hanya untuk menegaskan bahwa situasi di ASEAN yang terjadi di bawah junta militer Myanmar tidak mengikuti prinsip ASEAN. Oleh karena itu, kami berdua merekomendasikan kepada Sekretaris Jenderal PBB untuk memilih mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai perwakilannya di Myanmar untuk memantau situasi politik di sana,” jelas PM Xanana.

Negara Timor-Leste mengusulkan Susilo Bambang Yudhoyono karena politik dan pengalamannya sebelumnya untuk memutuskan junta militer dan membuka jalan ke pemilihan demokratis yang dimenangkan oleh Aung San Suu Kyi.

Mendengar posisi Timor-Leste, Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres menjawab bahwa PBB telah memilih mantan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, tapi masalah ini akan terus didiskusikan.

Kepala Pemerintahan sendiri telah menyampaikkan usulan ini kepada para pemimpin ASEAN, saat mereka berpartisipasi dalam KTT ASEAN-Indonesia ke-43 di Gedung Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), pada tahun 2023. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!