iklan

HEADLINE, PENDIDIKAN

Pengajuan bahasa Tetum ke Google Translate butuh lebih dari 1,500 teks-ortografi

Pengajuan bahasa Tetum ke Google Translate butuh lebih dari 1,500 teks-ortografi

Direktur INL, Rosa da Costa Tilman. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 10 mei 2024 (TATOLI)— Institut Nasional Linguistik (INL) sedang berupaya untuk mengajukan bahasa Tetum ke Google Translate online, tetapi harus memenuhi beberapa aturan.

“Untuk menerjemahkan tetum ke dalam Google ini bukan hal yang mudah, karena membutuhkan setidaknya 1,500 teks dengan ortografi yang benar. Karena membutuhkan banyak teks sehingga semua pihak harus memberikan ide bukan hanya satu orang saja. Saat ini kita memasukkan banyak teks, maka itu baru akan diproses,” kata Direktur INL, Rosa da Costa Tilman pada Tatoli, di ruang kerjanya, Caicoli, kamis.

Program penerjemahan ini termasuk dalam rencana INL untuk jangka panjang, dengan dukungan seorang Professor dari Australia, Rafael Mers.

“Namun, saya dapat mengatakan bahwa proses perencanaan ini melibatkan banyak masalah terkait dengan uang. Profesor Rafael Mers bekerja sebagai relawan dan sekarang menggunakan portal tetum.org untuk menggunakan tata bahasa INL. Ini hanya bisa diproses oleh seorang yang mengerti Teknik Informatika, sehingga dapat memasukkan teks ke dalam program dan menerjemahkan dengan Google Translate,” katanya.

Direktur ini berharap program penerjemahan ini dapat direalisasikan pada tahun 2025, meskipun ada banyak tantangan yang harus dihadapi.

Untuk merealisasikan program ini, diperlukan peneliti untuk melakukan penelitian dan menyusun teks, sementara satu-satunya Profesor Rafael Mers yang menguasainya karena dia ahli dalam teknologi, terjemahan ke dalam kamus, dan bahasa untuk membuat definisi.

“Ini membantu orang Timor memahami kata-kata dalam bahasa Tetun. Saat ini, definisi kamus tersedia online, yang mudah diakses, tetapi terjemahan Google kadang tidak akurat, oleh karena itu dia mengatakan bahwa perlu banyak teks,” katanya.

Untuk menyiapkan banyak teks ini memerlukan orang dari berbagai bidang, sedangkan basis INL menjawab dengan menyiapkan manual ejaan dan definisi kamus di bidang linguistik.

“Dalam berbagai bidang seperti ekonomi, matematika, sosial, dan lain-lain, banyak memerlukan sumbangan dan kerjasama banyak orang. Beberapa orang menulis teks dalam bahasa Tetun tetapi menggunakan ejaan INL karena itu telah memiliki dasar hukum. Bagi mereka yang ingin menggunakan layanan terjemahan Google, kami hanya menerima teks dengan panjang maksimal 1500 karakter dan setelah program ini selesai, dasar kami hanya berfokus pada ilmu bahasa,” kata dia.

Sebagai contoh, penggunaan kata “naan” tidak sama dengan “na’an”,haree” tidak sama dengan “hare“, “ha’u” tidak sama dengan “hau“, “toos” tidak sama dengan “to’os“, “too” tidak sama dengan “to’o“, dan lainnya.

“Kita harus membuat perbedaan karena di Timor kita tidak biasa menggunakan tanda petik. Oleh karena itu, ketika menggunakan layanan terjemahan Google, tidak boleh ada kebingungan karena ketidakjelasan definisi tanda petik,” kata Rosa. 

Reporter: Osória Marques (Penerjemah: Cidalia Fátima)

Editor   : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!