DILI, 27 maret 2024 (TATOLI)—Organisasi Mercy Corps, Uni Eropa, dan Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA) secara resmi menyerahkan 16 perangkat alat Early Warning System (EWS) kepada Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MTK) melalui Direktorat Nasional Meteorologi dan Geofisika (DNMG).
Direktur Mercy Corps, Jules Keane, mengatakan proyek PREPARADU Mercy Corps dilaksanakan di Dili dengan tujuan untuk meningkatkan persiapan dan respons terhadap banjir dan tsunami, serta memberikan peningkatan kapasitas bagi para responden pertama melalui kerja sama pengurangan risiko bencana di tingkat komunitas dengan Otoritas Perlindungan Sipil di tingkat nasional.
“Komite Penanggulangan Bencana di 15 Desa di Kotamadya Dili yang rentan telah didukung dengan memberikan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di tingkat masyarakat. Desa-desa tersebut meliputi, Villa Verde, Motael, Caicoli, Mascarenhas, Colmera, Fatuhada, Campo Alor, Bairo Pite, Dare, Comoro, Bemori, Santa Cruz, Bidau Akadiruhun, Bidau Santana, Bidau Lecidere dan Culuhun,” kata Direktur Mercy Corps, Jules Keane pada Tatoli di kantor Pos Administratif Vera Cruz, Dili, Rabu ini.
Ditambahkan, proyek tersebut juga dibiayai oleh Uni Eropa, bertujuan untuk meningkatkan ketahanan iklim di daerah aliran sungai Maloa melalui pengelolaan lanskap. Inisiatif ini diterapkan di enam desa rentan di Dili yaitu di Villa Verde, Motael, Colmera, Campo Alor, Bairo Pite, dan Dare.
Sistem peringatan dini yang dikembangkan oleh perusahaan swasta lokal Similie dan dipasang melalui koordinasi dengan para pemangku kepentingan dan anggota masyarakat merupakan langkah penting menuju kesiapsiagaan bencana. Sistem Peringatan Dini terdiri dari 16 stasiun. Perangkat tersebut antara lain sensor ketinggian air, stasiun segala cuaca, sensor kelembaban tanah, dan pengukur curah hujan, sistem dapat merekam 11 parameter seperti hujan, angin, suhu udara, tekanan udara, kelembaban, uap, pencahayaan, indeks kebakaran, indeks kekeringan, kelembaban tanah, dan suhu tanah.
Pada acara tersebut, Duta Besar Uni Eropa di Timor-Leste, Marc Fiedrich menggarisbawahi bahwa Sistem Peringatan Dini ini akan membantu Pemerintah meningkatkan kapasitasnya dalam mengumpulkan data cuaca real-time yang dapat diandalkan, meningkatkan prakiraan cuaca dan pada akhirnya dapat memberikan informasi yang tepat kepada para pemangku kepentingan, termasuk anggota masyarakat mengenai hal-hal yang akan terjadi resiko bencana.
“Kami tahu betapa sensitifnya Timor-Leste terhadap bahaya iklim. Anda pernah mengalami bencana terkait iklim di masa lalu seperti banjir bandang yang terjadi pada tanggal 04 april 2021. Sayangnya, peristiwa iklim lainnya mungkin terjadi di masa depan. Sistem yang kuat yang memberikan informasi yang akurat dikombinasikan dengan Pemerintah dan orang-orang yang siap menghadapi keadaan darurat adalah kunci untuk mengurangi korban jiwa dan harta benda,” tambahnya.
Di tempat yang sama Direktur Jenderal MTK, Constantino Ferreira Soares atas nama Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada Mercy Corps, Uni Eropa, dan KOICA atas kerjasamanya dalam melaksanakan proyek PREPARADU Mercy Corps yang dilaksanakan di Dili dengan tujuan untuk meningkatkan persiapan dan respons terhadap banjir dan tsunami.
“Atas nama Pemerintah Timor – Leste melalui MTK saya mengucapkan terima kasih kepada Mercy Corps, Uni Eropa dan KOICA atas dukungannya terhadap EWS. Kami berharap proyek ini dapat dilaksanakan di kotamadya lain dalam memitigasi dampak bencana terhadap masyarakat,” paparnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz