DILI, 13 desember 2023 (TATOLI)–Pemerintah melalui Pusat Logistik Nasional (CLN) saat ini telah membeli lagi 4.000 ton beras impor dari Kamboja.
“Stok produk saat ini berjumlah 1.385 ton beras lokal, 1.586 ton kulit padi, 295 ton biji jagung, dan 180 ton kacang panjang. Kami telah membeli lagi 4.000 ton beras impor. Sehingga, total stok saat ini berjumlah 6.178 ton,” kata Direktur Transportasi dan Logistik di CLC, Tito da Costa pada Tatoli melalui via telepon, rabu ini.
Berita terkait : 4.000 ton beras impor dari Vietnam dan India akan tiba di Timor-Leste
Ia menjelaskan, beras yang dibeli berasal dari perusahaan internasional yang memenangkan tender publik dan 4.000 ton beras impor itu akan tiba di Timor-Leste pada januari 2024.
“Biaya untuk membeli beras ini, sekitar $3.000.000, dan total stok beras menjadi 6.000 ton lebih, sehingga dapat merespons keadaan di semua wilayah nasional,” paparnya.
Sementara, itu mengutip laporan ASEAN Statistical Publication 2021, yang diakses Tatoli, dalam laporannnya menyebutkan, Indonesia menjadi negara dengan produksi padi terbesar di Asia Tenggara. Produksi padi di Tanah Air mencapai 55,53 juta metrik ton pada 2020.
Produksi tersebut meningkat 1,6% dibandingkan pada tahun 2019 yang sebesar 54,64 juta metrik ton. Indonesia bahkan menjadi negara penghasil padi terbesar di kawasan dalam satu dekade terakhir.
Sementara, Vietnam menduduki posisi kedua dengan produksi padi sebesar 43,34 juta metrik ton pada periode sama. Diikuti Thailand di posisi ketiga dengan produksi padi sebesar 29,81 juta metrik ton.
Berita terkait : Tahun depan, CLN akan impor 10.000 ton beras
Produksi padi terbesar di Asia Tenggara selanjutnya ditempati oleh Myanmar sebesar 25,99 juta metrik ton. Setelahnya ada Filipina dan Kamboja dengan produksi padi masing-masing 19,54 juta metrik ton dan 10,93 juta metrik ton.
Adapun, secara total produksi padi di Asia Tenggara mencapai 191,28 juta metrik ton pada 2020. Jumlah itu naik 2% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 187,48 juta metrik ton.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz