DILI, 11 desember 2023 (TATOLI)— Perwakilan Khusus Australia untuk proyek Greater Sunrise, Steve Bracks melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão untuk membahas proses pembangunan proyek Greater Sunrise.
“Pertemuan saya dengan Perdana Menteri dan Menteri Perminyakan dan Sumber Daya Mineral, Francisco Monteiro berjalan dengan baik. Dimana kami membahas mengenai kemajuan yang telah berlangsung, dan dalam pertemuan tersebut dibahas tentang tahap berikutnya untuk proses pembangunan proyek Greater Sunrise, khususnya tentang konsep studi yang saat ini sedang berjalan, dan berharap adanya kemajuan yang lebih baik untuk kedepannya,” Steve Bracks kepada wartawan usai bertemu dengan PM Xanana di Kantor Pemerintah Dili, senin ini.
Berita terkait : Studi Greater Sunrise : TL-Australia dan Woodside akan bahas tiga dokumen lagi
Ditegaskan, Australia berkomitmen untuk menjalankan proyek tersebut, namun harus di lihat juga kemampuan perdagangan dan ekonomi. “Kami berharap tahun depan, telah ada keputusan dari negosiasi tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, dari Perusahaan konsorsium telah menyetujui untuk melaksanakan studi penelitian untuk Pembangunan Greater Sunrise, sehingga dalam studi tersebut untuk melihat juga keuntungan ekonomi yang lebih baik, dan dapat membangun Greater Sunrise antara di Timor- Leste atau di Darwin, Australia.
“Karena ada banyak perubahan di Darwin, dimana mereka harus mencari cara untuk mengumpulkan karbon, dan sistem lainnya, sehingga ini harus dilihat dulu ekonominya, agar pada juli 2024 sudah ada keputusan,” harapnya.
Dalam konsorsium Greater Sunrise Joint Venture, ada tiga perusahaan yaitu, perusahaan publik Timor Gás e Petróleo (Timor GAP) memiliki 56,56% saham, Woodside (operator) 33,44% dan Osaka Gás 10%.
Berita terkait : Penny Wong: Australia ingin kembangkan ladang Greater Sunrise secepat mungkin
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz