DILI, 30 oktober 2023 (TATOLI)— Kementerian Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan (MAPPF) telah menggunakan 75% dari total Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 senilai $29 juta.
“Anggaran tahunan Kementerian Pertanian untuk 2023 terdiri senilai $29 juta. Dari total anggaran tersebut 75% telah digunakan untuk anggaran modal jasa, dan biaya operasional,” kata Menteri MAPPF, Marcos da Cruz pada Tatoli, di kantornya, Comoro, Dili.
Ia mengatakan, Kementerian akan mengeksekusi atau menggunakan mencapai 100% pada akhir desember tahun ini.
Dijelaskan, dari total anggaran $29 juta tersebut telah digunakan untuk perbaikan 13 irigasi berskala kecil dan menengah nasional, pembelian benih jagung Sele dan Noi Mutin sebanyak 79 ton untuk dibagikan kepada petani.
Selain itu juga, digunakan untuk perbaikan 4 kolam ikan nila di kotamadya Liquisa, Bobonaro, Viqueque dan Lautem, pembelian 25 traktor baru dan dua eskavator dibeli untuk menggali blok sedimentasi di berbagai irigasi, pengumpulan data mengenai lahan pertanian produktif terutama sawah dan program lainnya, termasuk gaji kepada 1.000 lebih pegawai di MAPPF.
Ia juga menekankan bahwa semua program tersebut ditujukan untuk meningkatkan produksi pertanian di Timor-Leste dalam mengurangi impor beras dan bahan pangan lainnya dari luar negeri.
Karena itu, Kementerian Pertanian bersama para petani, termasuk para mitranya, mengintensifkan pertanian dalam menjamin ketahanan pangan di Timor – Leste.
“Kami berupaya bersama petani dan mitra untuk mengintensifkan pertanian melalui intensifikasi potensi lahan dalam meningkatkan produksi pangan lokal untuk mengurangi impor dari luar negeri,” ujarnya.
Untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri, MAPPF meminta anggaran senilai $53 juta dari APBN tahun 2024, namun jumlah tersebut dikurangi hingga $30 juta. Dan MAPPF akan melakukan latihan pengalokasian sesuai program prioritas untuk meningkatkan produksi ikan di laut dan darat, peternakan, produksi pangan lokal, penghijauan tanaman kopi, dan hutan lindung sebagai respons terhadap perubahan iklim.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz