DILI, 26 Agustus 2023 (TATOLI)— Sebanyak 388 ribu lebih ton ikan hilang di laut Timor-Leste sejak tahun 2018 hingga 2021. Ikan-ikan itu hilang akibat terjadinya penangkapan ikan yang berlebihan di laut Timor-Leste.
Demikian hal itu dikatakan Direktur Umum Perikanan, Kementerian Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan (MAPPF), Acacio Guterres kepada Tatoli, di kantor MAPPF Comoro, Dili.
“Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Direktorat Umum Perikanan melalui satelit, menemukan bahwa mulai dari tahun 2018 hingga 2021, ada 266 unit kapal yang melakukan kegiatan perikanan ilegal di perairan laut Timor-Leste. Sementara, setiap hari ada sekitar 40 hingga 50 unit kapal perikanan yang masuk ke laut untuk melakukan penangkapan ikan secara ilegal. Sehingga, total kerugian ikan yang hilang sejak 2018 hingga 2021 sekitar 388 ribu lebih ton ikan. Jadi, total kerugian ekonomi yang dihasilkan mencapai sekitar 300 juta dolar,” kata Acacio Guterres pada Tatoli, di kantor MAPPF Comoro, Dili.
Menurutnya, unit kapal yang memasuki laut Timor untuk melakukan aktivitas penangkapan ikan secara ilegal dengan peralatan modern sehingga merusak lingkungan laut.
“Selama ini kita tidak memiliki peralatan untuk melakukan pencegahan terhadap penangkapan ikan yang ilegal, tetapi kita hanya melakukan pendeteksi melalui satelit. Karena, ketika ikan ilegal masuk ke perairan TL, satelit sudah mendeteksinya. Jadi, sebelumnya kami melakukan pemantauan melalui sebuah situs bernama Global Fishing World yang kita gunakan untuk mendeteksi aktivitas penangkapan ilegal, tetapi situs tersebut berasal dari Indonesia dan mereka telah menutup akses kita,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, penangkapan ikan illegal merupakan pelanggaran di Timor-Leste, karena saat ini negara belum memiliki alat yang cukup memadai untuk melawan aktivitas penangkapan ikan ilegal di laut.
Meskipun begitu, ia menegaskan, Pemerintah telah mendirikan Otoritas Maritim Nasional (AMN) yang akan bersama kementerian terkait dapat bekerja sama di laut untuk mencegah aktivitas penangkapan ikan secara ilegal di Timor-Leste.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz