DILI, 08 juli 2023 (TATOLI)— Otoritas Inspeksi untuk Aktivitas Ekonomi, Kesehatan, Sanitasi, dan Makanan (AIFAESA) kembali mengumumkan pada masyarakat Timor-Leste untuk sementara menghentikan mengonsumsi beras dengan merek Manu Vitória.
Inspektor Jenderal AIFAESA, Ernesto Monteiro mengatakan pengumuman tersebut diberikan karena adanya laporan dari masyarakat bahwa beras bermerek Manu Vitória dicurigai sudah rusak dan tidak berkualitas.
“Kita meminta para setiap konsumen di wilayah Timor untuk sementara tidak membeli beras Manu Vitória dengan alasan dicurigai kualitas produk tersebut telah rusak dan saat ini masih dalam proses investigasi,” ungkap Ernesto Monteiro melalui konferensi pers di kantor AIFAESA, jumat ini.
Tidak hanya pada konsumen, AIFAESA juga meminta pada para penjual yang mengambil beras dari distributor untuk menghentikan penjualan sampai hasil tes dari sampel beras Manu Vitória dipublikasikan.
“Setelah hasil analisis selesai dilakukan di laboratorium maka AIFAESA akan mengumumkan kembali kelanjutan produk tersebut masih pantas diperjual belikan atau tidak di Timor-Leste,” katanya.
Beras Manu Vitória didistribusikan oleh Perusahaan Perissos oleh India dan dipasarkan di Timor-Leste, saat ini AIFAESA sudah mengirimkan sampel ke Kupang, Indonesia untuk dilakukan analisis.
AIFAESA juga mengajukan dua laporan berbeda terhadap perusahaan Perissos setelah dilakukan inspeksi yang menemukan bahwa perusahaan distributor tersebut telah melakukan repacking beras Globus ke merek Folsom yang memiliki harga berbeda.
“Saat ini AIFAESA sudah memproses perusahaan Perissos karena telah repacking (membungkus kembali) beras merek Folsom 20kg yang dicurigai sudah rusak ke beras Globus,” jelas Indpektur Jenderal AIFAESA.
Keputusan ini diambil setelah AIFAESA melakukan inspeksi pada 06/07/2023 dan menemukan adanya kecurangan dan telah menahan barang bukti sebanyak 373 sak lebel Globus dan 57 sak lebel Folsom.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz
