LABUAN BAJO, 10 mei 2022 (TATOLI)— Perdana Menteri (PM) Timor-Leste, Taur Matan Ruak menyatakan pemerintah dan negaranya siap memenuhi kewajiban untuk semua persyaratan menjadi anggota penuh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Berdasarkan laman resmi AntaraNews Indonesia yang diakses TATOLI, rabu ini menyebutkan, Timor-Leste untuk pertama kali menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42, setelah pada november 2022 diterima secara prinsip sebagai anggota ke-11 organisasi regional itu.
“Kami sudah mengambil langkah untuk membangun infrastruktur dan yang penting sesuai dengan peta jalan yang telah disepakati,” ujar PM Taur saat memberikan sambutan pada pembukaan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT, rabu (10/05/2023).
Berita terkait : Indonesia akan bantu Timor-Leste dapat keanggotaan penuh ASEAN
PM Taur menyampaikan, Timor-Leste sudah memperluas Bandara Nicolau Lobato di Kotamadya Dili dan menjamin adanya komunikasi yang aman melalui kabel optik bawah laut.
Dia menambahkan, Timor-Leste juga sudah mulai memperbaiki kondisi layanan untuk para pemimpin dan wisatawan yang akan datang ke fasilitas-fasilitas perdagangan, seperti restoran dan tempat-tempat konferensi.
Dia mengatakan bahwa bergabungnya Timor-Leste ke dalam ASEAN merupakan momen penting di tengah persaingan global dan dinamika kawasan yang dinamis.
“Bersama dengan ASEAN, kami akan menjadi sejahtera. Kami akan menjadi salah satu pemimpin di kawasan ASEAN yang dapat dipercaya. Kami akan menjadi mitra Anda,” ujar PM Taur.
Timor-Leste secara resmi mengajukan diri untuk menjadi anggota ASEAN pada 2011, tetapi permohonan itu baru disetujui pada KTT di Phnom Penh, Kamboja, pada november tahun lalu.
PM Taur sempat menyambangi Indonesia pada 13 februari lalu saat melakukan kunjungan resmi, dan diterima langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia, yang menjalankan Keketuaan ASEAN 2023, tengah mempersiapkan peta jalan untuk keanggotaan penuh Timor Leste dalam ASEAN.
Peta jalan tersebut merupakan langkah yang harus ditempuh Timor Leste untuk partisipasi penuh, termasuk perjanjian atau traktat yang ada dalam tiga pilar ASEAN; politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Dikutip dari AntaraNews