DILI, 11 april 2023 (TATOLI)— Sekretariat Negara Perlindungan Sipil (SEPS) bersama Otoritas Perlindungan Sipil (APC) melaporkan sejak januari 2023 hingga awal april ini terdapat 478 kepala keluaga (KK) yang menjadi korban bencana alam, dua diantaranya meninggal dunia.
Direktur Komunikasi Eksternal SEPS, Anacleto Caetano mengatakan laporan yang diambil sejak januari 2023 menunjukan bencana alam yang sering terjadi adalah, angin kencang, tanah longsor, kebakaran serta hujan lebat di tujuh kotamadya.
“Kami sedang memperbarui data korban dimana, dua korban meninggal dunia dan 478 KK kehilangan rumah dan properti lainnya,” ucap Aniceto Caetano di kantor SEPS Caicoli, selasa ini.
Pada 01 april lalu, ada dua anak perempuan meninggal bernama Afriana da Costa berusia 12 tahun, dan Sonia Da Costa berusia 10 tahun. Jenazah Afriana ditemukan di aliran sungai Hauba (kotamadya Bobonaro) pada 08 april lalu. Namun, SEPS masih dalam proses mencari mayat lain yang hilang.
Sementara, Aniceto Caetano menjelaskan korban telah mendapatkan para korban telah mendapatkan bantuan darurat yang terdiri dari makanan dan non makanan.
“Kami juga memberikan makanan kepada para korban selama seminggu saat mereka diselamatkan dari rumahnya akibat banjir dan angin kencang,” katanya.
Tim SEPS saat ini sedang bekerja di setiap tingkat kotamadya untuk pendataan guna mengidentifikasi jenis kerusakan rumah yang diklasifikasikan sebagai kecil, sedang, dan berat.
Diketahui 478 KK menderita akibat bencana alam dari kotamadya Dili, Lautem, Ainaro, Viqueque, Manufahi, Covalima, dan Daerah Administratif Spesial Oecusse Ambeno (RAEOA).
Angka korban bencana alam dari januari hingga maret berjumlah 443 KK dan pada awal april ini terdapat 35 KK. Jadi, total korban bencana alam mencapai 478 KK.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz