DILI, 10 april 2023 (TATOLI)—Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK), bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (MKAE) dan kementerian terkait menggelar Pertemuan Mitra Pembangunan Timor-Leste (TLDPM -inggris) untuk membahas kemajuan stabilitas Timor-Leste (TL) menuju aksesi dan integrasi ASEAN (Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara).
Bersama berbagai kementerian, Korps Diplomatik, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Badan Khususnya, serta Organisasi Internasional berpartisipasi dalam dialog yang kuat untuk meningkatkan kapasitas TL dalam mengimplementasikan Peta Jalan berbasis kriteria yang obyektif untuk keanggotaan penuh ASEAN.
Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Adaljiza Magno menekankan bahwa pertemuan tersebut berfokus pada harmonisasi undang-undang TL dengan kerangka dan norma tiga pilar keamanan politik, sosial budaya dan ekonomi ASEAN.
Berita terkait : Singapura kembali tegaskan dukung aksesi Timor-Leste ke ASEAN
“Pertemuan ini merupakan satu langkah lagi untuk mempersiapkan diri secara teknis sebelum menjadi anggota ASEAN. Untuk itu kami sedang memverifikasi bantuan apa yang dapat diberikan mitra pembangunan kepada negara kita sesuai dengan kebutuhan kita,” kata Menteri Adaljiza di sela-sela pertemuan, di aula Kementerian Keuangan, senin ini.
Adaljiza Magno menginformasikan bahwa peta jalan TL untuk menjadi anggota penuh organisasinya akan diumumkan pada mei mendatang.
“Di salah satu pilar, harmonisasi undang-undang itu penting. Di pilar sosiokultural, Timor-Leste perlu menjamin hak-hak anak, perempuan dan penyandang disabilitas. Dalam hal keamanan politik, kita harus memperhatikan, misalnya perjanjian pelarangan senjata nuklir. Dari segi ekonomi, kita perlu membahas undang-undang perdagangan”, jelasnya.
Adaljiza Magno juga menambahkan bahwa, meskipun TL telah mengadopsi perjanjian dan konvensi internasional untuk kepentingan negara, saat ini perlu menyelaraskan lebih dari 200 undang-undang dengan kebijakan blok regional.
Menteri Adaljiza juga menyebutkan bahwa bergabung TL dengan ASEAN merupakan perjalanan yang menantang namun bermanfaat bagi TL. Ia menambahkan bahwa pembelajaran dan pertumbuhan yang konstan adalah bagian dari membangun dan mengembangkan bangsa.
Berita terkait : Indonesia persiapkan peta jalan keanggotaan penuh Timor-Leste di ASEAN
Sementara, Menteri MKAE, Joaquim Amaral mengatakan selama beberapa tahun terakhir, Mitra Pembangunan telah banyak terlibat dalam upaya pembangunan kapasitas TL, dengan maksud untuk mengembangkan kesiapan teknis menuju aksesi ASEAN.
“Pertemuan ini juga difokuskan pada harmonisasi Timor-Leste dengan kerangka kerja dan standar tiga pilar ASEAN yaitu, Komunitas Politik dan Keamanan (APSC), Komunitas Ekonomi (MEA), dan Komunitas Sosial Budaya (ASCC),” katanya.
Pertemuan Mitra Pembangunan menandai tonggak penting dalam perjalanan aksesi ASEAN Timor-Leste, baik untuk berterima kasih kepada Mitra Pembangunan atas kerjasama mereka yang berkelanjutan serta komitmen bersama untuk mengerjakan pembangunan kapasitas dan negosiasi.
Perlu diingat bahwa tahun lalu negara-negara ASEAN mencapai kesepakatan prinsip yang memungkinkan Timor-Leste masuk sebagai anggota ke-11 organisasi tersebut.
Berita terkait : Timor-Leste siapkan diri akan temui Masyarakat Ekonomi ASEAN pada februari
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz