DILI, 24 januari 2023 (TATOLI)— Untuk mencegah meningkatnya penularan HIV/AIDS di Timor-Leste (TL), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNFPA) mendukung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan meluncurkan tes untuk HIV dan penggunaan obat Profilaksis Prapajanan (PrEP- Pre-exposure prophylaxis).
Peluncuran untuk tes HIV/AIDS dan Profilaksis Prapajanan diluncurkan di kantor AKP (Asosiasaun Komunidade Progressu), Farol, Dili, selasa ini.
Wakil Menteri Kemenkes, Bonifacio Mau Coli dalam peluncuran tersebut mengatakan, Kemenkes sangat mendukung program nasional HIV/AIDS, yang bekerjasama dengan mitra internasional.
“Dengan menggunakan metode tes HIV/AIDS sendiri dan PrEP merupakan cara paling efektik. Dimana, Kemenkes sangat mendukung program nasional HIV, yang bekerjasama dengan mitra internasional, dengan mengadakan peluncuran resmi untuk dua proyek tersebut,” kata Wakil Menteri Kemenkes, Bonifacio Mau Coli.
Dikatakan, tes HIV merupakan tes yang sangat gampang, namun harus digunakan sesuai dengan instruksi sehingga hasilnya dapat diketahui dalam waktu 20 menit. Begitupun obat PrEP digunakan untuk mencegah penularan saat berhubungan intim.
“Tes tersebut tidak perlu dikenali oleh dokter spesial. Karena, diambil dari air liur, sebagai tes utama,” tutur Wakil Menteri tersebut.
Sementara itu, Perwakilan WHO di TL, Arvind Mathur mengutarakan, untuk menghentikan stigma dan diskriminasi, juga mencegah penularan HIV maka WHO mendukung program nasional HIV/AIDS di TL.
“Saya senang untuk mengumumkan bahwa, selain dari usaha yang dilakukan dan juga sesuai dengan rekomendasi dari WHO, di TL kita mulai memperkenalkan tes inovatif, ‘HIV Self Testing’ yang sangat gampang bagi pasien, yang dapat merahasiakan identitas pasien,” jelasnya.
Arvind menambahkan, dukungan WHO melalui UNFPA dan AKP, untuk tes HIV/AIDS sendiri dan PrEP, dengan anggaran senilai $3.000 yang telah diserahkan kepada Kemenkes.
Sementara, Perwakilan UNFPA di TL, Pressia Arifin Cabo menginformasikan, pihaknya berkomitemen untuk tetap mendukung Kemenkes dalam mencegah penularan AIDS di TL.
“UNFPA tetap berkomitmen untuk terus bekerja sama dan memberikan dukungan teknis kepada Kemenkes, Masyarakat Sipil, organisasi berbasis komunitas guna mencegah stigma pada HIV dan pengurangan diskriminasi, Komoditas Kesehatan Reproduksi, serta berkontribusi dalam pemberantasan penularan HIV dari ibu ke anak, sifilis kongenital dan hepatitis,” ujarnya.
Menurut laporan dari Kemenkes, dari tahun 2014 hingga 2022 mencatat 1.776 terinfeksi HIV/AIDS, 10% diantaranya meninggal dunia, dan 927 pasien yang masih melakukan pengobatan.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz