DILI, 12 januari 2023 (TATOLI)— Pemerintah Jepang melalui Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) menyetujui dukungan dana hibah sebesar 8,01 juta yen bagi Timor-Leste. Dana diberikan untuk menghadapi resiko bencana alam dalam Proyek Peningkatan Peralatan, Pengurangan dan Pemulihan Risiko Bencana.
Pemerintah Jepang telah menandatangani Exchange of Notes dengan Pemerintah Timor-Leste atas bantuan hibah untuk peningkatan peralatan sebanyak 26 tipe untuk pengurangan dan pemulihan risiko bencana.
Dokumen tersebut ditandatangani antara Duta Besar Jepang untuk Timor-Leste, Kimura Tetsuya, dan Wakil Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK), Julião da Silva di kantor Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama, kamis ini.
“Atas nama Pemerintah, saya ingin berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Jepang atas dukungannya yang berkelanjutan kepada Timor- Leste. Dan saya ingin memastikan komitmen berkelanjutan dalam memperkuat, hubungan bilateral dan kerjasama untuk saling menguntungkan kedua negara dan rakyat kita di tahun-tahun mendatang,” ucap Wakil MNEK, Julião.
Disebutkan dana hibah sebesar 8.000.100 yen dari Jepang ini digunakan untuk pengadaan peralatan, termasuk alat berat, seperti kendaraan pompa drainase, ekskavator hidrolik, buldoser, dan layanan konsultasi truk sampah, dan bantuan teknologi terkait.
Dikatakan, program ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas pengurangan dan pemulihan risiko bencana dengan memperbarui dan meningkatkan peralatan konstruksi untuk pemeliharaan infranstruktur terkait pengurangan risiko bencana seperti jalan, sungai, dan saluran drainase, sehingga berkontribusi pada peningkatan ketahanan bencana di Timor-Leste.
Duta Besar Jepang untuk Timor-Leste, Kimura Tetsuya mengatakan, melalui proyek-proyek pengurangan risiko bencana ini, pihaknya ingin berbagi teknologi, keterampilan, dan pengetahuan yang telah diperoleh Jepang selama bertahun-tahun sehingga Timor-Leste akan lebih tangguh menghadapi bencana alam di masa depan.
“Pemerintah Jepang berkomitmen berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur termasuk pengurangan risiko bencana yang akan mengarah pada kehidupan yang lebih aman bagi semua orang di Timor-Leste, terutama mereka yang termasuk dalam kelompok paling rentan,” katanya.
Menteri Pekerjaan Publik (MOP -tetun), Abel Pires mengatakan diskusi tentang dukungan tersebut telah dibahas sejak 2021, dimana Timor-Leste dilanda bencana alam. Dan pada juni 2022, MOP menginisiasi sebuah proposal pada Kedubes Jepang untuk memberikan dukungan peralatan.
“Saat ini ada 129 alat berat dan kita akan mendapatkan 26 alat besar untuk mendukung kita, setelah adanya penandatanganan ini dan diharapkan desember 2024 semua mesin tersebut bisa kita terima. Karena setelah ini akan diadakan proses tender,” ucapnya.
Abel Pires menyebutkan ke-26 alat berat ini terdiri dari Motor Grader, Bulldozer, Loader, Cylinder, Dump truck dan Tronton yang akan mendukung tim dari IGE (Institut Manajemen Peralatan) untuk melayani masyarakat yang terkena bencana alam.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz