iklan

INTERNASIONAL, IBADAH

Paus Fransiskus : Benediktus, semoga sukacitamu sekarang lengkap

Paus Fransiskus : Benediktus, semoga sukacitamu sekarang lengkap

Paus Fransiskus memimpin Misa Requiem untuk Paus Emeritus Benediktus XVI. Foto spesial

DILI, 06 januari 2023 (TATOLI)— Paus Fransiskus dalam homilinya pada misa Requiem untuk Paus Emeritus Benediktus XVI, menyerahkan pendahulunya ke dalam tangan penuh kasih Allah Bapa, dan berdoa agar sukacitanya sekarang lengkap saat dia berkontemplasi dengan Tuhan secara langsung.

“Ayah, ke tanganmu aku memuji jiwaku,” Paus Fransiskus mengingat kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Tuhan, seperti yang diwartakan dalam bacaan Injil pada Misa Requiem mendiang Paus Emeritus Benediktus XVI pada Kamis pagi di Lapangan Santo Petrus.

Dalam homilinya, Paus mengatakan kata-kata terakhir Yesus merangkum seluruh hidup Tuhan, “serahkan diri tanpa henti ke tangan Bapa-Nya”.

Tangan Tuhan adalah “pengampunan dan kasih sayang, penyembuhan dan belas kasihan, pengurapan dan berkat,” kenang Paus Fransiskus, saat dia mempercayakan diri-Nya juga ke tangan saudara-saudari-Nya, mempersembahkan pengorbanan hidup yang terakhir dalam mencintai dan melayani orang lain.

Paus mengatakan, ajakan Yesus untuk mempercayakan roh di tangan Bapa adalah program kehidupan yang menginspirasi dan membentuk hati setiap pastor, sehingga ia dapat menyesuaikan diri dalam pengabdian yang bersyukur, dalam pelayanan kepada Tuhan dan umat-Nya, yang merupakan sebuah pelayanan yang lahir dari ucapan syukur atas pemberian yang benar-benar murah hati.

Ia mengatakan ini menunjukkan “kedekatan Tuhan” yang besar, yang mempercayakan diri-Nya ke dalam tangan lemah murid-muridnya, sehingga mereka dapat merawat umat-Nya dalam pelayanan dan pengorbanan yang penuh kasih.

“Seperti Guru, seorang gembala memikul beban perantaraan dan tekanan mengurapi umatnya, terutama dalam situasi di mana kebaikan harus berjuang untuk menang dan martabat saudara dan saudari kita terancam,” kata Paus Fransiskus.

Setiap pastor Gereja, tambah Paus Fransiskus, harus berusaha untuk mewujudkan kepercayaan, yang lahir dari doa dan adorasi, mampu membedakan apa yang diharapkan dari seorang pendeta dan membentuk hati dan keputusannya sesuai dengan waktu yang baik dari Tuhan.

Paus kemudian menjelaskan bagaimana seorang pastor berusaha untuk selaras dengan pengabdian yang ditopang oleh penghiburan Roh, yang selalu mendahului pendeta dalam misinya.

Paus mencatat pentingnya aspek dukungan timbal balik dan doa ini, dalam mempercayakan satu sama lain kepada Tuhan, sebagaimana Gereja mengenang Benediktus XVI.

Paus Emeritus Benediktus XVI wafat pada sabtu 31 desember 2022 di Vatikan.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!