DILI, 12 Desember 2022 (TATOLI)— Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Mitra Internasional melakukan sosialiasi tentang perawatan Antenatal care dan Post natal care kepada profesional kesehatan di Gedung OKA, Dili, senin ini.
Mitra Internasional yang terlibat dalam sosialisasi tersebut adalah, Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNFPA), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Kependudukan Anak Anak (UNICEF).
Sosialisasi Antenatal care dan Post natal care dengan tema ‘Seminar Nasional Dessiminasi Panduan dan Protokol Peduli Antenatal Post-natal serta Politik Perencanaan keluarga yang professional dalam menjaga kesehatan dengan mitra terkait’. Tujuan diadakan sosialisasi tersebut dengan tujuan untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi yang baru lahir.
Wakil Menteri Kesehatan, Bonifacio Maucoli dos Reis mengatakan, sejak tahun 2002 hingga sekarang Timor-Leste (TL) berjuang untuk mencapai Tujuan Perkembangan berkelanjutan (SDG), untuk mengurangi kematian ibu dan bayi yang baru lahir.
“Sebagai komitmen Kemenkes untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi yang baru lahir, maka harus dibutuhkan, menjaga Antenatal, dan pos-partu yang berkualitas, dengan memberikan pelayanan kelahiran, dari tenaga medis yang professional dan mempunyai keahlian dan pengetahuan memadai,” kata Wakil Menteri Kesehatan, Bonifacio dalam sambuatannya.
Menteri Bonifacio percaya bahwa, selama para professional kesehatan tetap menjaga antenatal yang berkualitas, maka dapat mengurangi angka kematian melalui identifikasi komplikasi dan memberi pelayanan kelahiran yang aman di pusat kesehatan dalam keadaan darurat.
“Dilihat dari kepentingan tersebut maka Kemenkes mendapatkan dukungan dari PBB melalui UNFPA, UNICEF dan WHO dengan memberikan protokol yang diberi nama Protokol Nasional untuk menjaga Antenatal dan Post-natal,”ujarnya.
Sementara, Perwakilan UNFPA di Timor Leste, Presia Arifin Cabo, menginformasikan bahwa, menurut data laporan, TL masih memiliki catatan kematian ibu tertinggi di Asia.
“Laporan kematian ibu pada tahun 2019 dan 2020 mengidentifikasi bahwa sekitar 67% dan 68% dari semua kematian ibu memiliki antenatal care. Tanpa pedoman dan protokol standar perawatan antenatal dan perawatan pasca kelahiran di negara ini, memastikan kualitas layanan untuk ibu dan bayi masih akan menjadi tantangan besar,” tuturnya.
Dikatakan, UNFPA mendukung Kemenkes dalam memimpin pengembangan standar nasional pedoman dan protokol untuk perawatan antenatal dan perawatan pasca kelahiran, dengan dukungan teknis bersama dari WHO dan UNICEF.
“Pedoman ini diluncurkan pada 04 februari 2022 oleh Menteri Kesehatan, dan hari ini kami mensosialisasikan pedoman ini di tingkat nasional, dan akan melanjutkan sosialisasi termasuk pelatihan orientasi untuk semua profesional kesehatan penyedia yang bekerja di bidang kesehatan ibu dan bayi di tingkat kotamadya,” tuturnya.
Dalam worshop sosialisasi nasional dihadiri oleh profesional kesehatan dari semua kotamadya termasuk RAEOA dan mitra internasional.
Antenatal Care (ANC) atau Perawatan kehamilan adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin setiap bulan. Pengawasan wanita hamil secara rutin mampu membantu menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.
Sementara, Post natal care adalah serangkaian perawatan yang dilakukan khusus pada ibu nifas, yaitu meliputi massage, perawatan payudara, pijat oksitosin, spa masa nifas dan totok wajah. Post natal dilakukan agar ibu nifas dapat melalui masa nifas dengan baik tanpa komplikasi.
Reporrter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz