iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN, PENDIDIKAN

Proyek ‘SAY NO TO 5S’, tingkatkan kesehatan dan gizi anak

Proyek ‘SAY NO TO 5S’, tingkatkan kesehatan dan gizi anak

Proyek ‘Say no to 5S’ secara resmi diluncurkan pada Maret 2022. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 22 november 2022 (TATOLI)— Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA) telah menerapkan proyek ‘SAY  NO TO 5S’ (Kelaparan, Penularan cacingan, Penyakit Kulit, Merokok, dan Minuman Beralkohol) di sekolah dengan mencakup 375.624 siswa.

Dalam laporan KOICA yang diakses Tatoli, disebutkan proyek Proyek 5S (Starvation, Soil-transmitted helminthiasis, Skin diseases, Smoking, and Sugary/Alcoholic Drinks) tersebut telah diterapkan sejak 2021 dengan anggaran dana $7,86 juta dan akan berakhir pada 2025.

“Secara nasional difokuskan pada kesehatan sedangkan perbaikan asupan makan diimplementasikan di kotamadya Baucau, Bobonaro, dan Manufahi dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan gizi anak usia sekolah di Timor-Leste (TL),” sebut laporan tersebut.

Proyek ini menyediakan Paket Perawatan Kesehatan Primer (PHC) ke semua sekolah dasar dan pra-sekolah menengah oleh staf kesehatan yang terampil, dan memberikan pendidikan kesehatan dan gizi yang efektif kepada semua anak sekolah dasar dan pra-sekolah menengah.

Berita terkait : Pemerintah TL dan KOICA tanda tangani proyek “Say no to 5S” senilai $7.8 juta

Selain itu juga menetapkan kebijakan sekolah yang lebih baik dan sistem sertifikasi sekolah untuk lingkungan yang aman dan sehat, serta menyediakan fasilitas dapur yang lebih baik dan sistem memasak yang higienis untuk makanan sekolah yang berkualitas dan aman.

Ini pun memperkenalkan beras yang diperkaya ke dalam program Makanan Sekolah Nasional melalui rantai pasokan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kebijakan yang memadai untuk meningkatkan Program Jaring Pengaman Sosial

KOICA pun bekerjasama dengan berbagai instansi seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, WFP (World Food Program) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO -inggris) untuk mewujudkan program tersebut.

Tahun ini KOICA juga menerapkan proyek baru bernama Penguatan Kesiapsiagaan dan Respon Terhadap Penyakit Menular yang difokuskan pada 1.000 tenaga kesehatan di seluruh kotamadya melalui kerjasama dengan WHO.

Proyek senilai $6 juta ini untuk tahun 2022 hingga 2025 dengan tujuan memperkuat sistem kesiapsiagaan penyakit menular dan respons wabah Kementerian Kesehatan.

Fokus utamanya adalah mendeteksi, Melaporkan, dan merespons penyakit, kejadian, dan wabah menular prioritas secara tepat waktu di semua tingkatan.

Mengembangkan dan mempertahankan keahlian dalam negeri dalam mendeteksi, melaporkan, dan merespons penyakit, kejadian, dan wabah menular yang diprioritaskan

Kedua proyek ini sendiri adalah bagian dari program Penguatan Sistem Kesehatan Masyarakat dengan tujuan berkontribusi untuk mencapai kehidupan yang sehat dan kesehatan universal untuk semua melalui upaya bersama untuk memperkuat kapasitas kesehatan TL.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!