iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN

WHO undang berbagai kalangan kreatif ikuti HAFF 2023

WHO undang berbagai kalangan kreatif ikuti HAFF 2023

Foto WHO

DILI, 07 november 2022 (TATOLI)- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun ini kembali mengundang seluruh kalangan kreatif pelajar hingga pembuat  film independen untuk ikut berpartisipasi dalam Health for All Film Festival (HAFF) edisi keempat tahun 2023.

“Bergabunglah dengan gerakan untuk dampak kesehatan melalui film. Edisi ke-empat tahun 2023 tentang panggilan baru untuk film pendek dari 31 oktober 2022 hingga 31 januari 2023,” ungkap laman resmi WHO Timor-Leste yang diakses Tatoli.

Menurut WHO, film adalah cara ampuh untuk meningkatkan kesadaran,   pemahaman, dan mendorong perubahan perilaku positif. Itulah sebabnya   HAFF merekrut generasi baru inovator film dan video dari tahun ke tahun untuk memperjuangkan dan mempromosikan masalah kesehatan.

Situs web HAFF ini menyertakan contoh film yang dibuat untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat secara global, dan tips untuk mendorong penggunaan edukatif dari film pendek pilihan WHO yang dikumpulkan sejak edisi HAFF pertama WHO di tahun 2020.

“HAFF mengundang pembuat film independen, perusahaan produksi, lembaga publik, LSM, komunitas, profesional kesehatan, ilmuwan, pelajar, dan sekolah film dari seluruh dunia untuk mengirimkan film pendek asli mereka tentang kesehatan,” tulis laman tersebut.

Sejak tahun 2020, HAFF telah mengumpulkan 3500 kiriman dari 110 negara, dan berharap dapat menambahkan 1000 lagi melalui edisi ke-empat HAFF.

Dengan sekitar 70 film pendek yang dipilih setiap tahun oleh staf WHO dari kumpulan pengiriman yang lebih besar. “Pilihan resmi kami mewakili katalog yang berguna untuk pendidikan kesehatan dan untuk lebih banyak tindakan lokal guna meningkatkan kesadaran kesehatan yang lebih baik di seluruh dunia. Pada maret 2023, katalog ini akan mengusulkan hampir 250 judul,” tulis siaran pers itu.

Salah satu juri HAFF, Richard Curtis yang merupakan seorang  Penulis, Sutradara, dan salah satu Pendiri Hari Hidung Merah dan Pendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB itu mengatakan, menjadi Juri untuk HAFF adalah pekerjaan yang sangat memuaskan.

“Begitu banyak subjek yang saya tidak tahu apa-apa, namun tiba-tiba menjadi hidup di karya beberapa pembuat film yang luar biasa,” katanya.

Sementara, Nathalie-Strub Wourgaft, dari DNDI (Drugs for Neglected Disease Initiative) menilai Festival Film WHO sangat penting. Setelah “A Doctor’s Dream” memenangkan festival perdana, pintu baru dibuka dengan penyandang dana, mitra, dan pendukung.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!