iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN

Pengadaan akomodasi kesehatan seksual dan reproduksi, SAMES-UNFPA tandatangani MoU

Pengadaan akomodasi kesehatan seksual dan reproduksi, SAMES-UNFPA tandatangani MoU

Direktur Eksekutif, SAMES, Santana Martins dan Perwakilan UNFPA di Timor-Leste, Pressia Arifin-cabo menandatangani MoU di Kampung Alor Dili, jumat (28/10). Foto Tatoli /Egas Cristovão

DILI, 28 oktober 2022 (TATOLI)—  Kementerian Kesehatan melalui Badan Penyimpanan Obat Obatan dan Peralatan Medis (SAMES), hari ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan UNFPA (Dana Penduduk Perserikatan Bangsa Bangsa). Penandatanganan dilakukan  untuk pengadaan penyedian akomodasi kesehatan seksual dan reproduksi.

Kerjasama pengadaan tersebut untuk yang ketiga kalinya, dimana Pemerintah Timor-Leste (TL) memberikan tanggung jawab kepada organisasi UNFPA.

“UNFPA banyak mendukung kita, khususnya pada pengadaan akomodasi Kesehatan berkeluarga hingga mendukung pengadaan distribusi.  Kita membuka peluang untuk mendapatkan dukungan, dan berharap dengan semua usaha dari Pemerintah pada  tahun ini, kita berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran,” kata Direktur Eksekutif, SAMES, Santana Martins pada acara penandatanganan MoU di Kampung Alor Dili, jumat ini.

Direktur itu juga mengucapkan terima kasih atas dukungan UNFPA dalam menyediakan akomodasi kesehatan reproduksi dan seksual.

“Pemerintah berkomitmen dalam masalah kesehatan reproduksi dan seksual. Jadi, semua produk dan peralatan kesehatan harus disediakan di Pusat Kesehatan (Puskesmas), meskipun ada sebagain puskesmas yang tidak memadai, namun kita berusaha untuk menyediakan,” katanya.

Sementarai, Perwakilan UNFPA di Timor-Leste, Pressia Arifin-cabo juga mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya, yang dapat berkontribusi untuk kesehatan reproduksi masyarakat TL dan kebijakan keluarga berencana.

“Kesepakatan tersebut akan berkontribusi langsung, untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Timor-Leste, khususnya dalam mengakhiri kebutuhan keluarga berencana yang tidak terpenuhi dan mencegah kematian ibu yang melahirkan,” ujarnya.

Menurutnya, angka kematian ibu di TL merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara dimana 195 per 100.000 dan kebutuhan keluarga berencana sebagian besar masih belum terpenuhi,

“UNFPA akan terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Timor-Leste dan SAMES untuk, pengembangan permintaan pengadaan, dan rencana distribusi komoditas yang relevan di dalam negeri, untuk memastikan komoditas mencapai pengguna akhir,” jelasnya.

Reporter : Mirandolina Barros Soares  

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!