DILI, 22 Oktober 2022 (TATOLI)— Presiden Republik, José Ramos Horta, kamis (20/10), menerima gelar Doktor Kehormatan dari tiga Universitas di Kamboja. Pengakuan diberikan pada Presiden Horta atas pengetahuan dan kontribusinya pada masyarakat dan dunia, dalam bidang manajemen konflik, kepemimpinan dan lainnya.
Melalui siaran pers yang diakses oleh Tatoli, disebutkan, tiga universitas tersebut yang memberikan gelar Doktor adalah, BELTEI International University, Kamboja Universitas dan Paragon International University.
“Mereka memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada saya. Ini sebagai pengakuan atas kontribusi dibidang internasional, Kepemimpinan, Manajemen konflik dan lainnya. Gelar Doktor Kehormatan tersebut sebagai suatu ijasah agar dapat diakui oleh semua orang bukan hanya di universitas tersebut. Karena kontribusi pada masyarakat dan dunia sebagai kualifikasi untuk menerima ‘gelar doktor kehormatan’” kata Kepala Negara, José Ramos Horta, melalui siaran pers tersebut.
Menurut Presiden Horta gelar tersebut berkontribusi juga pada hubungan universitas dengan kepribadian di instansi tinggi di Kamboja.
“Hampir semua universitas di dunia melakukan hal tersebut, khususnya untuk mempererat hubungan antara universitas dan elemen atau kepribadian yang memberikan gelar akademik, dalam bahasa latin disebut “doutór Honoris Causa” atau gelar Doktor Kehormatan,” jelas Presiden Horta.
Dalam acara yang mendapatkan partisipasi banyak universitas, Presiden Republik memfokuskan pengalaman TL, Indonesia dan Kamboja dalam konteks rekonsiliasi.
Partisipasi dalam acara tersebut, Presiden Republik, José Ramos Horta dan Menteri Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kamboja, Hangchuon Naron, anggota Pemerintah lainnya dan delegasi dari TL.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz
